China desak Jepang lakukan dialog soal pulau sengketa
A
A
A
Sindonews.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, menyatakan permintaan China agar Jepang kembali ke meja dialog dan menyelesaikan sengketa atas Kepulauan Diaoyu, atau yang dikenal sebagai kepulauan Senkaku di Jepang.
“Ini adalah fakta sejarah, bahwa Cina dan Jepang telah mencapai pemahaman penting dan konsensus soal isu Kepulauan Diaoyu untuk resolusi masa depan,” kata Lei pada konferensi pers regular, Selasa (4/6/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Lei membuat pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan tentang komentar yang dibuat oleh Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga. Sebelumnya, Suga mengatakan pada konferensi pers yang diadakan di Tokyo, bahwa Jepang tidak pernah setuju dengan China soalsengketa atas Kepulauan Diaoyu.
Lei mengatakan, bahwa selama pembicaraan mereka soal normalisasi hubungan bilateral dan penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang, pemimpin kedua negara secara eksplisit menyatakan, bahwa mereka akan mengesampingkan isu Kepulauan Diaoyu untuk resolusi masa depan dan mencapai pemahaman penting dan konsensus mengenai hal ini.
Menurut Lei, bahwa apa yang pihak Jepang telah lakukan sejak tahun lalu, telah melanggar pemahaman penting dan consensus, serta telah menghasilkan ketegangan saat ini atas Kepulauan Diaoyu. "Tuntutan pihak China bahwa pihak Jepang menghargai sejarah, menghormati fakta, dan mendengarkan suara orang-orang di Jepang, termasuk mantan Kepala Sekretaris Kabinet, Hiromu Nonaka," kata Lei.
“Ini adalah fakta sejarah, bahwa Cina dan Jepang telah mencapai pemahaman penting dan konsensus soal isu Kepulauan Diaoyu untuk resolusi masa depan,” kata Lei pada konferensi pers regular, Selasa (4/6/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Lei membuat pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan tentang komentar yang dibuat oleh Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga. Sebelumnya, Suga mengatakan pada konferensi pers yang diadakan di Tokyo, bahwa Jepang tidak pernah setuju dengan China soalsengketa atas Kepulauan Diaoyu.
Lei mengatakan, bahwa selama pembicaraan mereka soal normalisasi hubungan bilateral dan penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang, pemimpin kedua negara secara eksplisit menyatakan, bahwa mereka akan mengesampingkan isu Kepulauan Diaoyu untuk resolusi masa depan dan mencapai pemahaman penting dan konsensus mengenai hal ini.
Menurut Lei, bahwa apa yang pihak Jepang telah lakukan sejak tahun lalu, telah melanggar pemahaman penting dan consensus, serta telah menghasilkan ketegangan saat ini atas Kepulauan Diaoyu. "Tuntutan pihak China bahwa pihak Jepang menghargai sejarah, menghormati fakta, dan mendengarkan suara orang-orang di Jepang, termasuk mantan Kepala Sekretaris Kabinet, Hiromu Nonaka," kata Lei.
(esn)