UNICEF: 700 remaja Palestina ditahan militer Israel
A
A
A
Sindonews.com – Ratusan anak dan remaja Palestina telah ditangkap oleh militer Israel dan berada dalam tahanan negara Yahudi itu. Demikian dilaporkan oleh badan PBB untuk urusan anak-anak, The United Nations Children Fund (UNICEF), Rabu (6/3/2013), seperti dikutip dari Reuters.
“Diperkirakan, setiap tahun ada sekitar 700 anak-anak Palestina berusia 12 sampai 17, yang sebagian besar anak laki-laki telah ditangkap, diinterogasi dan ditahan oleh militer Israel, polisi, dan agen keamanan di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel,” sebut laporan UNICEF.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar remaja itu ditangkap karena melempar batu ke arah aparat Israel dalam aksi-aksi demonstrasi di wilayah pendudukan. Israel mengatakan, pelemparan batu adalah penyebab serius kematian di pihak mereka.
“Telah diidentifikasi beberapa contoh praktek untuk perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan dan hukuman yang tak sesuai dengan Konvensi Hak Anak dan Konvensi Menentang Penyiksaan," lanjut laporan itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Israel, Yigal Palmor mengatakan, pejabat dari kementerian dan militer Israel telah bekerja sama dengan UNICEF dalam menyikapi laporan tersebut dengan tujuan meningkatkan pengobatan terhadap anak-anak Palestina yang berada dalam tahanan.
"Israel akan mempelajari kesimpulan dan akan bekerja untuk menerapkannya melalui kerjasama berkelanjutan dengan UNICEF, lembaga yang kita hargai dan hormati," kata Palmor.
“Diperkirakan, setiap tahun ada sekitar 700 anak-anak Palestina berusia 12 sampai 17, yang sebagian besar anak laki-laki telah ditangkap, diinterogasi dan ditahan oleh militer Israel, polisi, dan agen keamanan di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel,” sebut laporan UNICEF.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar remaja itu ditangkap karena melempar batu ke arah aparat Israel dalam aksi-aksi demonstrasi di wilayah pendudukan. Israel mengatakan, pelemparan batu adalah penyebab serius kematian di pihak mereka.
“Telah diidentifikasi beberapa contoh praktek untuk perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan dan hukuman yang tak sesuai dengan Konvensi Hak Anak dan Konvensi Menentang Penyiksaan," lanjut laporan itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Israel, Yigal Palmor mengatakan, pejabat dari kementerian dan militer Israel telah bekerja sama dengan UNICEF dalam menyikapi laporan tersebut dengan tujuan meningkatkan pengobatan terhadap anak-anak Palestina yang berada dalam tahanan.
"Israel akan mempelajari kesimpulan dan akan bekerja untuk menerapkannya melalui kerjasama berkelanjutan dengan UNICEF, lembaga yang kita hargai dan hormati," kata Palmor.
(esn)