Assad sepelekan peran Inggris
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad menilai Pemerintah Inggris tidak dewasa, dangkal serta punya peran yang tidak konstruktif di Timur Tengah. Dalam sebuah wawancara dengan Sunday Times, Assad juga menolak bahwa Inggris dapat membantu menyelesaikan konflik yang tengah berlangsung di Suriah.
"Kami tidak meminta pelaku pembakaran akan bertindak menjadi petugas pemadam kebakaran," ungkap Assad seperti dilansir Skynews, Minggu (3/3/2013).
"Apalagi, untuk waktu yang lama tidak ada kontak antara Suriah dengan Inggris," imbuh Assad.
Menurut Assad mustahil meminta Inggris memainkan peran untuk membuat situasi menjadi lebih baik dan lebih stabil, sementara mereka terus memasok senjata pada teroris Suriah.
"Saya kira sikap pemerintah Inggris bertentangan dengan sikap Suriah. Tidak hanya itu, mereka juga bersikap melawan kepentingan mereka sendiri. Pemerintah Inggris itu bertindak secara naif, bingung dan tidak realistis. Jika mereka memang ingin memainkan sebuah peran, maka mereka harus merubah sikap mereka. Mereka harus bertindak dengan cara yang masuk akal dan bertanggung jawab," Assad menerangkan.
Assad mengatakan, selama ini Inggris tidak banyak mendapat kepercayaan dari negara di Timur Tengah. "Terus terang saja, selama beberapa dekade negara di kawasan menilai, Inggris sebagai pemain tidak punya peran yang kontruktif dalam berbagai isu,"
Menurutnya, peran sebuah negara tidak dapat dipisahkan dengan kredibiltas sebuah negara. Sementara, kredibiltas sebuah negara tidak dapat dipisahkan dari masa lalu negara tersebut.
Sementara itu, pemimpin Oposisi Suriah Selim Idris mengatakan, sampai kapanpun tidak akan ada negosiasi kecuali Assad mundur dari jabatanya dan semua pemimpin dan pasukan militer di sidang.
"Kami tidak meminta pelaku pembakaran akan bertindak menjadi petugas pemadam kebakaran," ungkap Assad seperti dilansir Skynews, Minggu (3/3/2013).
"Apalagi, untuk waktu yang lama tidak ada kontak antara Suriah dengan Inggris," imbuh Assad.
Menurut Assad mustahil meminta Inggris memainkan peran untuk membuat situasi menjadi lebih baik dan lebih stabil, sementara mereka terus memasok senjata pada teroris Suriah.
"Saya kira sikap pemerintah Inggris bertentangan dengan sikap Suriah. Tidak hanya itu, mereka juga bersikap melawan kepentingan mereka sendiri. Pemerintah Inggris itu bertindak secara naif, bingung dan tidak realistis. Jika mereka memang ingin memainkan sebuah peran, maka mereka harus merubah sikap mereka. Mereka harus bertindak dengan cara yang masuk akal dan bertanggung jawab," Assad menerangkan.
Assad mengatakan, selama ini Inggris tidak banyak mendapat kepercayaan dari negara di Timur Tengah. "Terus terang saja, selama beberapa dekade negara di kawasan menilai, Inggris sebagai pemain tidak punya peran yang kontruktif dalam berbagai isu,"
Menurutnya, peran sebuah negara tidak dapat dipisahkan dengan kredibiltas sebuah negara. Sementara, kredibiltas sebuah negara tidak dapat dipisahkan dari masa lalu negara tersebut.
Sementara itu, pemimpin Oposisi Suriah Selim Idris mengatakan, sampai kapanpun tidak akan ada negosiasi kecuali Assad mundur dari jabatanya dan semua pemimpin dan pasukan militer di sidang.
(esn)