Menteri Hamas: Mesir tak akan bisa tutup terowongan
A
A
A
Sindonews.com – Upaya Mesir untuk menutup ratusan terowongan yang menghubungkan Mesir dengan Jalur Gaza tak akan berhasil. Demikian dinyatakan oleh Menteri Ekonomi pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, Alaa Rafati, Kamis 21 Februari.
Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Mesir membanjiri sejumlah terowongan dengan air. Lewat tindakan ini, diharapkan kegiatan penyelundupan berbagai macam barang dari Mesir ke Jalur Gaza bisa dihentikan.
"Ini bukan pertama kalinya pihak berwenang Mesir mencoba untuk menutup terowongan, tapi tak satu pun dari dari upaya itu yang berhasil," kata Rafati, seperti dikutip dari Ma'an News. Menurutnya, upaya itu tak akan berhasil, kecuali jalur alternatif untuk produk impor disediakan.
Rafati mengatakan, bahwa meskipun terowongan dibanjiri air, namun semua jenis barang, termasuk bahan bakar masih tetap bisa memasuki Jalur Gaza. "Beberapa komandan Mesir membanjiri terowongan untuk kepentingan pribadi," tambahnya.
Pemerintah di Gaza telah beberapa kali menginformasikan ke Kairo, bahwa rute komersial resmi harus dibuka di sepanjang perbatasan. “Termasuk zona bebas bea. Kami ingin semua barang masuk ke Gaza melalui Rafah," kata Rafati.
Sejak Israel melakukan blokade atas Jalur Gaza pada 2007, ribuan warga Palestina mulai menggali terowongan untuk jalur masuk barang-barang dari Mesir. Selain bahan pangan dan sandang, terowongan ini juga menjadi jalur masuk senjata ke Jalur Gaza.
Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Mesir membanjiri sejumlah terowongan dengan air. Lewat tindakan ini, diharapkan kegiatan penyelundupan berbagai macam barang dari Mesir ke Jalur Gaza bisa dihentikan.
"Ini bukan pertama kalinya pihak berwenang Mesir mencoba untuk menutup terowongan, tapi tak satu pun dari dari upaya itu yang berhasil," kata Rafati, seperti dikutip dari Ma'an News. Menurutnya, upaya itu tak akan berhasil, kecuali jalur alternatif untuk produk impor disediakan.
Rafati mengatakan, bahwa meskipun terowongan dibanjiri air, namun semua jenis barang, termasuk bahan bakar masih tetap bisa memasuki Jalur Gaza. "Beberapa komandan Mesir membanjiri terowongan untuk kepentingan pribadi," tambahnya.
Pemerintah di Gaza telah beberapa kali menginformasikan ke Kairo, bahwa rute komersial resmi harus dibuka di sepanjang perbatasan. “Termasuk zona bebas bea. Kami ingin semua barang masuk ke Gaza melalui Rafah," kata Rafati.
Sejak Israel melakukan blokade atas Jalur Gaza pada 2007, ribuan warga Palestina mulai menggali terowongan untuk jalur masuk barang-barang dari Mesir. Selain bahan pangan dan sandang, terowongan ini juga menjadi jalur masuk senjata ke Jalur Gaza.
(esn)