Perancis khawatirkan aksi mogok makan tahanan Palestina
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Perancis mengkhawatirkan kondisi para tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan di dalam penjara Israel. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Philippe Lalliot.
"Kami sangat khawatir tentang situasi tahanan Palestina yang melakukan mogok makan, terutama di penahanan administratif, yang kesehatannya telah memburuk baru-baru ini," ujar Lalliot dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari kantor berita Wafa, Selasa (19/2/2013).
Dia menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk peka terhadap risiko tragis yang mungkin terjadi dan mendesak Negara Yahudi itu untuk mengambil tindakan yang tepat. Lalliot juga mengingatkan, bahwa Pemerintah Perancis telah beberapa kali mengingatkan Israel untuk menghormati kewajiban internasional mereka terhadap tahanan Palestina.
"Kami sangat intens mengikuti perkembangan situasi dan menegaskan kembali komitmen kami untuk pelaksanaan perjanjian Mei 2012, antara otoritas penjara dan tahanan," katanya.
Sementara itu, sebagai bentuk aksi solidaritas, sekitar 800 tahanan Palestina yang berada di penjara-penjara Israel menyatakan mogok makan selama satu hari pada Selasa 19 Februari. Ratusan tahanan ini juga meminta pihak berwenang untuk mewujudkan kondisi penjara yang lebih baik.
Saat ini, tercatat ada empat tahanan Palestina yang sudah melakukan aksi mogok makan selama berbulan-bulan. Mereka adalah Samer Issawi (211 hari), Jafar Izzeddin (85 hari), Tariq Qadan (85 hari), Ayman Sharawneh (148 hari). Empat orang ini ditahan di penjara Ramle, Israel.
"Kami sangat khawatir tentang situasi tahanan Palestina yang melakukan mogok makan, terutama di penahanan administratif, yang kesehatannya telah memburuk baru-baru ini," ujar Lalliot dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari kantor berita Wafa, Selasa (19/2/2013).
Dia menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk peka terhadap risiko tragis yang mungkin terjadi dan mendesak Negara Yahudi itu untuk mengambil tindakan yang tepat. Lalliot juga mengingatkan, bahwa Pemerintah Perancis telah beberapa kali mengingatkan Israel untuk menghormati kewajiban internasional mereka terhadap tahanan Palestina.
"Kami sangat intens mengikuti perkembangan situasi dan menegaskan kembali komitmen kami untuk pelaksanaan perjanjian Mei 2012, antara otoritas penjara dan tahanan," katanya.
Sementara itu, sebagai bentuk aksi solidaritas, sekitar 800 tahanan Palestina yang berada di penjara-penjara Israel menyatakan mogok makan selama satu hari pada Selasa 19 Februari. Ratusan tahanan ini juga meminta pihak berwenang untuk mewujudkan kondisi penjara yang lebih baik.
Saat ini, tercatat ada empat tahanan Palestina yang sudah melakukan aksi mogok makan selama berbulan-bulan. Mereka adalah Samer Issawi (211 hari), Jafar Izzeddin (85 hari), Tariq Qadan (85 hari), Ayman Sharawneh (148 hari). Empat orang ini ditahan di penjara Ramle, Israel.
(esn)