Bulgaria serukan sikap lebih keras terhadap Hizbullah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Bulgaria mendesak negara Eropa lainnya untuk mengambil sikap lebih keras terhadap Hizbullah, Senin (18/2/2013). Seruan ini adalah pernyataan terbaru yang menyudutkan Hizbullah, setelah sebelumnya Pemerintah Bulgaria menyalahkan Hizbullah atas aksi pemboman sebuah bus yang menewaskan lima warga Israel di resor Laut Hitam, tahun lalu.
Dalam perjalanan menuju pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia, Menteri Luar Negeri Belgia, Nikolay Mladenov mengatakan pada para wartawan, bahwa UE harus mengambil langkah-langkah kolektif melawan Hizbullah.
Saat ditanya apakah itu berarti UE harus memasukan Hizbullah dalam daftar hitam, Mladenov menjawab, "Mengingat fakta bahwa kita sudah membuat pernyataan cukup kuat, tentang di mana kita percaya tanggung jawab untuk serangan itu terletak, saya pikir jawabannya cukup jelas".
Pernyataan Pemerintah Bulgaria yang menuduh Hizbullah berada di balik serangan bom di Laut Hitam telah menghidupkan kembali perdebatan tentang pendekatan Eropa pada kelompok Muslim Syiah itu. Sebelumnya, UE telah menolak tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk memasukan Hizbullah dalam daftar hitam.
Pejabat Eropa lainnya mengatakan, memasukan Hizbullah dalam daftar hitam, berarti meminta Lembaga Kepolisian Eropa, Europol untuk mengkoordinasikan penyelidikan kehadiran Hizbullah di Eropa. Menurut sejumlah diplomat, langkah ini akan sangat tergantung pada bukti yang disajikan Bulgaria, yang menghubungkan Hizbullah dengan serangan bom tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah AS mengatakan, bahwa Hizbullah harus dimintai pertanggungjawaban atas serangan di Bulgaria. AS juga mendesak Eropa dan pihak lain untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Dalam perjalanan menuju pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia, Menteri Luar Negeri Belgia, Nikolay Mladenov mengatakan pada para wartawan, bahwa UE harus mengambil langkah-langkah kolektif melawan Hizbullah.
Saat ditanya apakah itu berarti UE harus memasukan Hizbullah dalam daftar hitam, Mladenov menjawab, "Mengingat fakta bahwa kita sudah membuat pernyataan cukup kuat, tentang di mana kita percaya tanggung jawab untuk serangan itu terletak, saya pikir jawabannya cukup jelas".
Pernyataan Pemerintah Bulgaria yang menuduh Hizbullah berada di balik serangan bom di Laut Hitam telah menghidupkan kembali perdebatan tentang pendekatan Eropa pada kelompok Muslim Syiah itu. Sebelumnya, UE telah menolak tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk memasukan Hizbullah dalam daftar hitam.
Pejabat Eropa lainnya mengatakan, memasukan Hizbullah dalam daftar hitam, berarti meminta Lembaga Kepolisian Eropa, Europol untuk mengkoordinasikan penyelidikan kehadiran Hizbullah di Eropa. Menurut sejumlah diplomat, langkah ini akan sangat tergantung pada bukti yang disajikan Bulgaria, yang menghubungkan Hizbullah dengan serangan bom tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah AS mengatakan, bahwa Hizbullah harus dimintai pertanggungjawaban atas serangan di Bulgaria. AS juga mendesak Eropa dan pihak lain untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
(esn)