Dituding plagiat, Menteri Pendidikan Jerman mundur

Minggu, 10 Februari 2013 - 15:44 WIB
Dituding plagiat, Menteri Pendidikan Jerman mundur
Dituding plagiat, Menteri Pendidikan Jerman mundur
A A A
Sindonews.com - Annette Schavan mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Menteri Pendidikan Jerman. Salah satu orang terdekat Kanselir Jerman ini mengajukan surat pengunduran dirinya empat hari setelah Universitas Dusseldorf menarik gelard oktornya karena dituding melakukan plagiat dalam disertasintya, Sabtu (9/2/2013).

Schavan tidak menjelaskan bahwa keputusanya terkait dengan keputusan Universitas Dusseldorf menarik gelar doktor ilmu filsafat . "Saya rasa hari ini adalah hari yang tepat untuk mundur dari jabatan saya sebagai menteri pendidikan dan berkonsentrasi menjalankan tugas saya sebagai anggota parlemen," ungkap Schavan seperti dilansir Presstv.

Politisi berusia 57 tahun ini membantah keras tudingan bahwa dia melakukan tindakan plagiat dalam disertasintya dan bersumpah untuk melawan keputusan Universitas Dusseldorf. Disaat yang bersamaan tidak ingin merusak citra kementrian dan pemerintah dengan tudingan tersebut.

Awal pekan lalu, pihak Universitas Dusseldorf memutuskan untuk menarik gelar doktor yang diperoleh Schavan pada tahun 1980 karena dia secara sengaja dan sistematis melakukan tindakan plagiat dalam disertasintya. Keputusan tersebut dihasilkan setelah pihak Universitas melakukan sebuah penyelidikan terhadap halaman 60 dari disertasi Schavan setebal 351 halaman. Penyelidikan dilakukan setahun setelah seorang bloger mengajukan klaim atas halaman tersebut.

Menurut laporan BBC, Kepala Fakultas Filsafat Universitas Duesseldorf Bruno Bleckmann mengatakan, pihak Universitas Dusseldorf menarik gelar tesebut diputuskan melalui rapat tertutup atas penarikan gelar tersebut. Dalam rapat tersebut, sebanyak 12 suara menyatakan setuju banding, dua menolak, dan satu abstain. Dewan departemen yang memberikan gelar kepada Annette Schavan menyatakan, banyak bagian disertasi sang menteri yang berjudul "Orang- Orang dan Hati Nurani: Studi tentang Dasar-Dasar, Kebutuhan, dan Tantangan dalam Membentuk Hati Nurani di Zaman Kita” itu adalah jiplakan.

Dewan menegaskan, Schavan telah terbukti secara sistematis dan sengaja mengklaim prestasi intelektual. Padahal, karya ilmiahnya tersebut tidak dibuatnya sendiri. Komite fakultas pun menyimpulkan bahwa sebagian besar disertasinya ada kutipan langsung yang menjiplak dari teks-teks lain. Kasus memalukan ini sebenarnya sudah mencuat sejak April 2012.

Menanggapi keputusan tersebut, dengan berat hati, Kanselir Jerman Angela Merkel menerima pengunduran diri Schavan dan dia menunjuk seorang politisi wanita Johanna Wank untuk menggantikan Schavan sebagai Menteri Pendidikan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3001 seconds (0.1#10.140)