Sambangi Brazil, PM Rusia jual sistem pertahanan rudal
Sambangi Brazil, PM Rusia jual sistem pertahanan rudal
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Brasil mengatakan, mereka akan mendiskusikan rencana pembelian Pantsir-S1, sistem pertahanan rudal dan Igla, sistem pertahanan anti pesawat buatan Rusia. Diskusi akan dilakukan selama kunjungan kenegaraan Perdana Menteri, Rusia Dmitry Medvedev ke Brasil.
Medvedev dijadwalkan tiba di Brazil pada awal bulan ini. "Kami akan membeli tiga paket, yakni satu sistem pertahanan udara Pantsir-S1 dan dua Igla," ungkap Jose Carlos De Nardi, Kepala Gabungan Angkatan Bersenjata Brazil, seperti dilansir Presstv, Senin (4/1/2013).
De Nardi mengungkapkan, pemerintah Brazil sangat ingin menerima teknologi rudal Rusia, setelah kesepakatan penandatangan pembelian tersebut disepakati oleh kedua pimimpin negara.
Pantsir-S1 merupakan sistem pertahanan rudal kombinasi dari sistem pertahanan rudal jarak menengah dan sitem anti pesawat. Panrsir-S1 dapat melakukan serangan dengan dua amunisi, yakni rudal dan peluru meriam. Di mana rudal dapat membidik sasaran sampai jarak 20 km, sementara peluru meriam hanya mampu mencapai sasaran dalam target yang lebih dekat, sejauh 4 km.
Sistem pertahanan rudal ini juga dilengkapi dengan pengontrol radar dan sensor elektro optik yang mampu menembakan dua peluru meriam dan 12 rudal jarak pendek.
Medvedev dijadwalkan tiba di Brazil pada awal bulan ini. "Kami akan membeli tiga paket, yakni satu sistem pertahanan udara Pantsir-S1 dan dua Igla," ungkap Jose Carlos De Nardi, Kepala Gabungan Angkatan Bersenjata Brazil, seperti dilansir Presstv, Senin (4/1/2013).
De Nardi mengungkapkan, pemerintah Brazil sangat ingin menerima teknologi rudal Rusia, setelah kesepakatan penandatangan pembelian tersebut disepakati oleh kedua pimimpin negara.
Pantsir-S1 merupakan sistem pertahanan rudal kombinasi dari sistem pertahanan rudal jarak menengah dan sitem anti pesawat. Panrsir-S1 dapat melakukan serangan dengan dua amunisi, yakni rudal dan peluru meriam. Di mana rudal dapat membidik sasaran sampai jarak 20 km, sementara peluru meriam hanya mampu mencapai sasaran dalam target yang lebih dekat, sejauh 4 km.
Sistem pertahanan rudal ini juga dilengkapi dengan pengontrol radar dan sensor elektro optik yang mampu menembakan dua peluru meriam dan 12 rudal jarak pendek.
(esn)
Explore More