Dua tentara Mali tewas akibat ranjau darat
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya dua tentara Mali tewas, Kamis (31/1/2013), ketika kendaraan mereka melindas sebuah ranjau darat yang ditanam di antara dua kota utama yang direbut kembali dari pemberontak Islam, pekan lalu.
"Sebuah kendaraan militer Mali meledak akibat ranjau darat yang ditanam antara Kota Douentza dan Hombori. Setidaknya dua tewas akibat ledakan in," kata sebuh sumber yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Ahram Online.
"Kami sangat curiga, kelompok pemberontak Islam menempatkan ranjau ini. Hal ini mereka lakukan saat wilayah ini sedang berada di bawah kendali mereka. Tapi kami tidak tahu, apakah ranjau itu dipasang sebelum mereka meninggalkan wilayah ini atau mereka datang kembali ke tempat itu untuk memasang ranjau," lanjut sumber tersebut.
Kota Hombori terletak 920 km timur laut Ibu Kota Mali, Bamako. Kota ini diambil alih oleh pasukan gabungan Perancis dan Mali pada 25 Januari lalu tanpa perlawanan berarti dari kaum pemberontak. Sebelumnya, selama 9 bulan kaum pemberontak menguasai kota ini.
Sedangkan kota Douentza terletak sekitar 100 km sebelah selatan dari Hombori dan jatuh ke tangan pemberontak pada September tahun lalu. Kota ini berhasil diambil alih pasukan gabungan pada 21 Januari silam.
Pasukan Perancis sendiri telah memperingatkan soal bahaya ranjau darat atau bom rakitan yang kemungkinan di tanam pemberontak di sekitar kota-kota yang baru saja ditinggalkan oleh militan Islam.
"Sebuah kendaraan militer Mali meledak akibat ranjau darat yang ditanam antara Kota Douentza dan Hombori. Setidaknya dua tewas akibat ledakan in," kata sebuh sumber yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Ahram Online.
"Kami sangat curiga, kelompok pemberontak Islam menempatkan ranjau ini. Hal ini mereka lakukan saat wilayah ini sedang berada di bawah kendali mereka. Tapi kami tidak tahu, apakah ranjau itu dipasang sebelum mereka meninggalkan wilayah ini atau mereka datang kembali ke tempat itu untuk memasang ranjau," lanjut sumber tersebut.
Kota Hombori terletak 920 km timur laut Ibu Kota Mali, Bamako. Kota ini diambil alih oleh pasukan gabungan Perancis dan Mali pada 25 Januari lalu tanpa perlawanan berarti dari kaum pemberontak. Sebelumnya, selama 9 bulan kaum pemberontak menguasai kota ini.
Sedangkan kota Douentza terletak sekitar 100 km sebelah selatan dari Hombori dan jatuh ke tangan pemberontak pada September tahun lalu. Kota ini berhasil diambil alih pasukan gabungan pada 21 Januari silam.
Pasukan Perancis sendiri telah memperingatkan soal bahaya ranjau darat atau bom rakitan yang kemungkinan di tanam pemberontak di sekitar kota-kota yang baru saja ditinggalkan oleh militan Islam.
(esn)