Perancis evakuasi warga negaranya dari Benghazi
A
A
A
Sindonews.com - Perancis mengambil sikap yang sama dengan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, yang menarik keluar semua warga negaranya dari Benghazi, Libya. Hal ini dilakukan karena adanya ancaman teroris.
"Informasi yang kami punya tentang ancaman itu cukup handal, guna membenarkan keputusan dan memberitahu warga kami untuk meninggalkan kawasan itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Philippe Lalliot, Jumta (25/1/2013).
Saat ini, ada 40 warga negara Perancis yang menetap di Benghazi. Sementara secara keseluruhan, ada sekitar 250 hingga 300 warga Perancis yang berada di Libya. Kemenlu Perancis telah memperbaharui peringatan bagi warga mereka untuk tidak mengunjungi wilayah timur Libya.
Alasan lain dari perintah evakuasi warga Perancis di Libya ini adalah invasi militer yang dilakukan Perancis di Mali. Dikhawatirkan, invasi militer ini akan memancing tindakan balasan dari kaum militan di negara lain.
Tindakan balasan dendam atas invasi militer Perancis di Libya sudah terjadi di Aljazair. Pekan lalu, kelompok teroris melakukan serangan bersenjata yang berujung pada penyanderaan ratusam warga asing dan menewaskan puluhan diantara mereka. Serangan ini diakui kelompok itu sebagai balasan atas invasi militer Perancis di Mali.
Pemerintah Libya sendiri membenarkan adanya kekhawatiran sejumlah negara Eropa akan keamanan warga negara mereka di Benghazi. Namun, Libya belum mendapat konfirmasi soal rencana evakuasi warga Perancis.
"Informasi yang kami punya tentang ancaman itu cukup handal, guna membenarkan keputusan dan memberitahu warga kami untuk meninggalkan kawasan itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Philippe Lalliot, Jumta (25/1/2013).
Saat ini, ada 40 warga negara Perancis yang menetap di Benghazi. Sementara secara keseluruhan, ada sekitar 250 hingga 300 warga Perancis yang berada di Libya. Kemenlu Perancis telah memperbaharui peringatan bagi warga mereka untuk tidak mengunjungi wilayah timur Libya.
Alasan lain dari perintah evakuasi warga Perancis di Libya ini adalah invasi militer yang dilakukan Perancis di Mali. Dikhawatirkan, invasi militer ini akan memancing tindakan balasan dari kaum militan di negara lain.
Tindakan balasan dendam atas invasi militer Perancis di Libya sudah terjadi di Aljazair. Pekan lalu, kelompok teroris melakukan serangan bersenjata yang berujung pada penyanderaan ratusam warga asing dan menewaskan puluhan diantara mereka. Serangan ini diakui kelompok itu sebagai balasan atas invasi militer Perancis di Mali.
Pemerintah Libya sendiri membenarkan adanya kekhawatiran sejumlah negara Eropa akan keamanan warga negara mereka di Benghazi. Namun, Libya belum mendapat konfirmasi soal rencana evakuasi warga Perancis.
(esn)