Lagi, Bom meledak di Quetta
Lagi, Bom meledak di Quetta
A
A
A
Sindonews.com - Beberapa jam setelah proses penguburan jenazah 96 kaum Syiah yang tewas dalam aksi pemboman pertengahan pekan lalu. Sebuah bom kembali meledak di Kota Quatta, tepatnya di pinggir jalan Sibbi dekat sebuah pasar di Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan, Selasa (15/1/2012).
"Sedikitnya dua orang menderita luka-luka akibat serangan bom tersebut," ungkap Polisi Quetta seperti diberitakan dalam Timesofindia.
Polisi setepat mengatakan tidak ada korban tewas, namun sebuah mobil polisi rusak akibat ledakan bom tersebut. Serangan itu terjadi saat polisi setempat tengah melakukan patroli.
Sampai berita ini diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.Serangan kali terjadi sehari setelah para pemimpin Syiah Pakistan sepakat untuk mengadakan penguburan setelah Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf melakukan perjalanan ke ibu kota Provinsi Quetta untuk memenuhi beberapa tuntutan mereka kaum Syiah Pakistan.
PM Ashraf pun bertemu dengan para pemimpin protes dan setuju untuk memecat seluruh pejabat pemerintah Provinsi Quetta. Para pemimpin Syiah mengatakan, banyak pejabat terlibat dalam kekerasan sektarian di provinsi itu.
"Sedikitnya dua orang menderita luka-luka akibat serangan bom tersebut," ungkap Polisi Quetta seperti diberitakan dalam Timesofindia.
Polisi setepat mengatakan tidak ada korban tewas, namun sebuah mobil polisi rusak akibat ledakan bom tersebut. Serangan itu terjadi saat polisi setempat tengah melakukan patroli.
Sampai berita ini diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.Serangan kali terjadi sehari setelah para pemimpin Syiah Pakistan sepakat untuk mengadakan penguburan setelah Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf melakukan perjalanan ke ibu kota Provinsi Quetta untuk memenuhi beberapa tuntutan mereka kaum Syiah Pakistan.
PM Ashraf pun bertemu dengan para pemimpin protes dan setuju untuk memecat seluruh pejabat pemerintah Provinsi Quetta. Para pemimpin Syiah mengatakan, banyak pejabat terlibat dalam kekerasan sektarian di provinsi itu.
(esn)
Explore More