Tentara Kolombia bunuh 13 pemberontak FARC
A
A
A
Sindonews.com – Pasukan Pemerintah Kolombia berhasil menewaskan sedikitnya 13 anggota Angkatan pemberontak Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), Selasa (1/1/2013). Belasan pemberontak ini tewas dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan militer Kolombia.
“Serangan ditargetkan pada sebuah pos pemberontak di daerah pedesaan, di sebelah barat laut negara bagian Antioquia Chigorodo. Serangan ini menewaskan tujuh laki-laki dan enam perempuan anggota FARC,” kata Jenderal Hugo Acosta, Komandan operasi dari Angkatan Udara Kolombia, seperti dikutip dari Xinhua.
Presiden Juan Manuel Santos juga mengungkapkan perihal operasi anti-gerilya ini melalui akun Twitter-nya. Santos mengatakan, "total 13 anggota gerilyawan tewas dalam operasi terhadap gerilyawan Front Kelima FARC di Chirogodo (Antioquia)."
FARC mengakui adanya serangan itu. “Salah satu anggota wanita kami yang paling menonjol, terluka dalam serangan itu,” sebut pernyataan FARC. Sebenarnya, sejak 19 November lalu, Pemerintah Kolombia dan pemberontak FARC telah mengadakan pembicaraan damai di Kuba.
Sebelum pembicaraan dimulai, FARC mengumumkan gencatan senjata sepihak. Pemberontak berharap Pemerintah Kolombia mengikutinya, namun Presiden Santos menegaskan, bahwa operasi militer terhadap FARC tetap dilakukan, meski perundingan perdamaian sedang berlangsung.
Perundingan yang dilakukan untuk menghentikan konflik bersenjata yang sudah berlangsung selama lebih dari 5 dekade ini, untuk sementara dihentikan karena libur Natal dan Tahun Baru. Perundingan akan kembali dilanjutkan pada 14 Januari mendatang.
“Serangan ditargetkan pada sebuah pos pemberontak di daerah pedesaan, di sebelah barat laut negara bagian Antioquia Chigorodo. Serangan ini menewaskan tujuh laki-laki dan enam perempuan anggota FARC,” kata Jenderal Hugo Acosta, Komandan operasi dari Angkatan Udara Kolombia, seperti dikutip dari Xinhua.
Presiden Juan Manuel Santos juga mengungkapkan perihal operasi anti-gerilya ini melalui akun Twitter-nya. Santos mengatakan, "total 13 anggota gerilyawan tewas dalam operasi terhadap gerilyawan Front Kelima FARC di Chirogodo (Antioquia)."
FARC mengakui adanya serangan itu. “Salah satu anggota wanita kami yang paling menonjol, terluka dalam serangan itu,” sebut pernyataan FARC. Sebenarnya, sejak 19 November lalu, Pemerintah Kolombia dan pemberontak FARC telah mengadakan pembicaraan damai di Kuba.
Sebelum pembicaraan dimulai, FARC mengumumkan gencatan senjata sepihak. Pemberontak berharap Pemerintah Kolombia mengikutinya, namun Presiden Santos menegaskan, bahwa operasi militer terhadap FARC tetap dilakukan, meski perundingan perdamaian sedang berlangsung.
Perundingan yang dilakukan untuk menghentikan konflik bersenjata yang sudah berlangsung selama lebih dari 5 dekade ini, untuk sementara dihentikan karena libur Natal dan Tahun Baru. Perundingan akan kembali dilanjutkan pada 14 Januari mendatang.
(esn)