Seorang warga Afsel tewas setelah santap sarden kadaluarsa

Rabu, 10 Oktober 2012 - 23:43 WIB
Seorang warga Afsel tewas setelah santap sarden kadaluarsa
Seorang warga Afsel tewas setelah santap sarden kadaluarsa
A A A
Sindonews.com – Seorang warga Cape Town, Afrika Selatan dilaporkan tewas setelah menyantap ikan sarden kadaluarsa. Seperti dikutip dari Iol.coza, Rabu (10/10/2012), Balik Blou (41) mengakhiri pesta minum-minum dengan rekan karibnya, Henry Fransman, dengan menyantap sekaleng ikan sarden. Diduga terlalu mabuk, keduanya tak membaca batas kadaluarsa yang tertera di kaleng sarden tersebut.

Menurut polisi yang menangani kasus ini, di kaleng sarden tersebut tertera batas kadaluarsa adalah pada 2005. Artinya, sarden tersebut sudah kadaluarsa selama 7 tahun! Menurut Koran lokal, Daily Voice, diduga keduanya mendapat kaleng sarden itu dari tempat pembuangan sampah.

Beberapa jam setelah menyantap sarden itu, Blou langsung meregang nyawa. Ia mengalami pendarahan di telinga, mulut, dan hidung. Sedangkan Fransman langsung dilarikan ke rumah sakit dan tengah bergulat dengan maut.

Pria ketiga yang juga ikut dalam pesta minum-minum itu, Vuyani Goniwe (36), selamat dari maut, karena tak mau menyantap sarden kadaluarsa tersebut. “Kami mengumpulkan uang untuk membeli lima botol anggur. Kami semua sangat mabuk, namun Blou dan Fransman sangat mabuk, sampai tak bisa berjalan,” kata Goniwe.

Goniwe memastikan, bukan anggur yang menyebabkan dua rekannya sakit keras, melainkan sarden. “Fransman membawa beberapa kaleng ikan dan mereka menawarkan kepada saya. Tapi, saya menolaknya setelah melihat tanggal kadaluwarsa. Ketika saya bertanya kepada mereka, di mana mereka mendapatkannya sarden itu, mereka mengaku mengambilnya di suatu tempat,”jelas Goniwe.

Juru Bicara Kepolisian Cape Town, Kapten Van Wyk, mengatakan, otopsi harus dilakukan untuk menentukan penyebab kematian. Penjual anggur juga sempat diinterogasi polisi. Namun, si penjual, Patrick Rasmeni (47), menepis dugaan kalau anggur yang dijualnya jadi penyebab kematian Blou. “Polisi telah menyelidiki angur yang saya jual. Minuman Ini sangat populer dan saya tidak pernah mendapat keluhan sebelumnya," kata Rasmeni.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3053 seconds (0.1#10.140)