Kofi Annan mundur sebagai utusan khusus untuk Suriah

Kamis, 02 Agustus 2012 - 22:47 WIB
Kofi Annan mundur sebagai utusan khusus untuk Suriah
Kofi Annan mundur sebagai utusan khusus untuk Suriah
A A A
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, mengundurkan diri dari jabatannya itu pada Kamis (02/08/2012).

Keputusan ini diambil Annan ketika pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak kian sengit di Aleppo. Selama menjabat sebagai utusan khusus, pria asal Ghana itu telah mengajukan rencana damai enam poin yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang itu. Tapi, hingga mantan Sekretaris Jenderal PBB itu mundur, rencana itu belum dijalankan dan kekerasan terus meningkat di negara Timur Tengah itu.

Pengunduran diri Annan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Menurut Ban, Annan telah memutuskan untuk tidak memperpanjang mandatnya yang berakhir pada akhir bulan ini. Keputusan itu disampaikan Annan kepada Ban dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil El Araby.

“Annan pantas mendapatkan kehormatan besar dari kita atas tekadnya dan usahanya dimana dia mengerahkan seluruh kemampuan dan martabatnya terhadap tugas yang sulit dan tanpa pamrih ini,” papar Ban, seperti dikutip BBC. “Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih mendalam saya kepada Annan atas tekad dan usaha beraninya selama menjadi Utusan Khusus untuk Suriah.”

Ban belum mengumumkan siapa yang akan menggantikan Annan untuk meneruskan usaha mewujudkan perdamaian di Suriah itu. Tapi, mantan menteri luar negeri Korea Selatan (Korsel) itu mengaku sedang melakukan pembahasan dengan Liga Arab untuk mencari pengganti yang akan melaksanakan tugas berat dan penting dalam mewujudkan perdamaian.

“Saya tetap yakin bahwa pertumpahan darah bukanlah jawabannya. Tiap hari, itu hanya akan membuat solusi lebih sulit dicapai sementara menyebabkan penderitaan lebih mendalam terhadap negara dan bahaya yang lebih besar terhadap kawasan,” tegas Ban.

Keputusan Annan itu disesalkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin. “Kami memahami bahwa itu adalah keputusannya. Kami menyesalkan keputusan itu,” ujar Churkin. Dia menegaskan, Moskow selalu mendukung Annan dengan sangat kuat.

Rencana damai Annan yang menyeru diakhirinya penggunaan senjata berat, saluran bantuan yang bebas, kebebasan media dan demonstrasi serta menyerukan proses politik untuk mengapresiasi aspirasi dan keprihatinan rakyat Suriah.

Aktivis memperkirakan sekitar 20.000 orang tewas sejak demonstrasi anti-pemerintah pecah pada Maret tahun lalu. Sementara, puluhan ribu orang terpaksa mengungsi.
(alv)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3707 seconds (0.1#10.140)