Di Tengah Wabah Corona, Pejabat Malaysia Bantu TKI di Selangor
A
A
A
SELANGOR - Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Bidang Agama) Dr Zulkifli Mohamad al-Bakri mengirimkan bantuan makanan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di kawasan Kebun Sawit di Cyberjaya, Selangor, Malaysia.
Bantuan ini diberikan di tengah merebaknya wabah virus corona di Malaysia. Untuk mencegah penyebaran corona, pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan pembatasan pergerakan warga yang mempengaruhi aktivitas banyak orang.
“Di tengah hiruk pikuk pembangunan di hutan batu, ada sesuatu yang menginsafkan kita. Hati kecil ini terusik sejak mula menjejakkan kaki ke sini,” ungkap Zulkifli di akun Facebooknya.
Dia menambahkan, “Ada 142 keluarga berasal dari Indonesia yang menetap di sini. Kebanyakannya bekerja sebagai buruh kasar. Mereka terputus sumber pendapatan sejak awal Perintah Kawalan Pergerakan.”
“Saya berharap dengan bantuan barangan asas berjumlah RM8,000 dan makanan ready-to-eat yang disumbangkan, ia dapat meringankan sedikit beban mereka. Saya berpesan kepada mereka, ‘Kita harus sama-sama kuat pak! Doa, solat dan munajat harus diteruskan’,” papar dia.
“Sekurang-kurangnya, ada makanan untuk setiap keluarga di atas meja,” ungkap dia.
Bantuan ini diberikan di tengah merebaknya wabah virus corona di Malaysia. Untuk mencegah penyebaran corona, pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan pembatasan pergerakan warga yang mempengaruhi aktivitas banyak orang.
“Di tengah hiruk pikuk pembangunan di hutan batu, ada sesuatu yang menginsafkan kita. Hati kecil ini terusik sejak mula menjejakkan kaki ke sini,” ungkap Zulkifli di akun Facebooknya.
Dia menambahkan, “Ada 142 keluarga berasal dari Indonesia yang menetap di sini. Kebanyakannya bekerja sebagai buruh kasar. Mereka terputus sumber pendapatan sejak awal Perintah Kawalan Pergerakan.”
“Saya berharap dengan bantuan barangan asas berjumlah RM8,000 dan makanan ready-to-eat yang disumbangkan, ia dapat meringankan sedikit beban mereka. Saya berpesan kepada mereka, ‘Kita harus sama-sama kuat pak! Doa, solat dan munajat harus diteruskan’,” papar dia.
“Sekurang-kurangnya, ada makanan untuk setiap keluarga di atas meja,” ungkap dia.
(sfn)