Vietnam Donasikan 550.000 Masker ke Uni Eropa
Vietnam Donasikan 550.000 Masker ke Uni Eropa
A
A
A
HANOI - Vietnam menyumbangkan 550.000 masker wajah ke lima negara Eropa guna mendukung perjuangan mereka melawan virus Corona. Hingga saat ini virus yang diberinama COVID-19 itu telah menewaskan lebih dari 75.000 orang di seluruh dunia.
"Masker itu, terbuat dari bahan antimikroba, diserahkan kepada duta besar Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris di Hanoi," kata Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/4/2020).
Selain ke negara-negera Uni Eropa, Vietnam mengatakan pihaknya juga telah menyumbangkan masker dan peralatan medis ke negara lain termasuk China, Kamboja dan Laos. Vietnam telah meminta produsen maskernya untuk meningkatkan produksinya menjadi 5 juta masker sehari.
Vietnam yang berada di kawasan Asia Tenggara telah mencatat 245 kasus infeksi virus Corona, tanpa korban meninggal.
Negara-negara Eropa menjadi wilayah paling parah terdampak pandemi virus Corona. Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris adalah negara dengan jumlah korban meninggal tertinggi di Benua Biru itu. Angka kematian di Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris bahkan lebih tinggi daripada China, negara menjadi lokasi awal kemunculan pandemi.
"Masker itu, terbuat dari bahan antimikroba, diserahkan kepada duta besar Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris di Hanoi," kata Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/4/2020).
Selain ke negara-negera Uni Eropa, Vietnam mengatakan pihaknya juga telah menyumbangkan masker dan peralatan medis ke negara lain termasuk China, Kamboja dan Laos. Vietnam telah meminta produsen maskernya untuk meningkatkan produksinya menjadi 5 juta masker sehari.
Vietnam yang berada di kawasan Asia Tenggara telah mencatat 245 kasus infeksi virus Corona, tanpa korban meninggal.
Negara-negara Eropa menjadi wilayah paling parah terdampak pandemi virus Corona. Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris adalah negara dengan jumlah korban meninggal tertinggi di Benua Biru itu. Angka kematian di Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris bahkan lebih tinggi daripada China, negara menjadi lokasi awal kemunculan pandemi.
(ian)
Explore More