UPDATE COVID-19 Dunia 15 April: 2 Juta Terinfeksi, 485.827 Sembuh

Rabu, 15 April 2020 - 16:10 WIB
loading...
UPDATE COVID-19 Dunia 15 April: 2 Juta Terinfeksi, 485.827 Sembuh
Data kasus, korban meninggal dan pasien sembuh terkait wabah COVID-19 di seluruh dunia, Rabu (15/4/2020). Foto/Tangkapan layar worldometers
A A A
WASHINGTON - Wabah virus corona baru (COVID-19) atau coronavirus disease-19 sudah menyebar ke 210 negara dan menginfeksi 2.004.991 orang hingga sore ini (15/4/2020) WIB. Jumlah pasien yang sembuh mencapai 485.827 orang dan jumlah korban meninggal 126.839 orang.

Angka itu merupakan data dari laporan online worldometers pukul 15.30 WIB dan bisa berubah setiap saat sesuai dengan laporan terbaru otoritas kesehatan masing-masing negara.

Berikut data jumlah kasus, korban meninggal dan pasien sembuh dari enam negara terparah yang dikutip SINDOnews.com dari laporan tersebut.

1. Amerika Serikat: 614.246 kasus, 26.064 meninggal, 38.820 sembuh
2. Spanyol: 174.060 kasus, 18.255 meninggal, 67.504 sembuh
3. Italia: 162.488 kasus, 21.067 meninggal, 37.130 sembuh
4. Prancis: 143.303 kasus, 15.729 meninggal, 28.805 sembuh
5. Jerman: 132.210 kasus, 3.495 meninggal, 72.600 sembuh
6. United Kingdom (Inggris): 93.873 meninggal, 12.107 meninggal, pasien sembuh dalam proses pendataan.

Di saat wabah COVID-19 menyebar di seluruh dunia, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menghentikan pendanaan AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia menuduh organisasi itu gagal dalam merespons wabah COVID-19.

Keputusan AS menghentikan pendanaan untuk WHO ini sebagai tindak lanjut dari ancaman Trump sebelumnya.

"Hari ini saya menginstruksikan administrasi saya untuk menghentikan pendanaan Organisasi Kesehatan Dunia, sementara sebuah tinjauan dilakukan untuk menilai...peran organisasi dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona," kata Trump pada briefing harian tentang krisis COVID-19 di Gedung Putih, Selasa waktu Washington.

"AS memiliki kewajiban untuk menuntut akuntabilitas penuh dari badan kesehatan masyarakat," katanya lagi, seperti dikutip Reuters.

"Badan kesehatan dunia gagal mendapatkan, memeriksa dan berbagi informasi secara tepat waktu dan transparan," lanjut Presiden Trump yang menyebut WHO menyembunyikan data penting dalam tahap awal pandemi COVID-19 karena takut menyinggung pihak berwenang di Beijing.

"WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan yang bertentangan langsung dengan laporan resmi pemerintah China," paparnya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1852 seconds (0.1#10.140)