Anggota Parlemen Iran Puji IRGC Merudal Pesawat Ukraina 176 Tewas
A
A
A
TEHERAN - Seorang anggota Parlemen Iran secara mengejutkan memuji Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina pada 8 Januari lalu. Pesawat itu ditembak jatuh dengan rudal dan menewaskan 176 orang.
Hassan Norouzi, anggota Komite Hukum dan Kehakiman Parlemen Iran mengatakan IRGC sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, dia menyebut tidak ada penangkapan yang telah dilakukan sehubungan dengan tragedi tersebut. Klaim Norouzi itu bertentangan dengan klaim resmi pemerintah Iran.
IRGC Iran menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines (UIA) pada 8 Januari lalu di tengah ketegangan antara Teheran dan Washington. (Baca: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.... )
Iran mengklaim selama berhari-hari bahwa pesawat itu jatuh karena kegagalan teknis. Namun, pada akhirnya rezim para Mullah mengakui menembak jatuh pesawat itu dalam insiden tidak sengaja.
"Pasukan militer menjalankan tugasnya dengan baik," puji Norouzi kepada Hamdeli, media yang dikelola pemerintah Iran. "Pergerakan pesawat itu sangat mencurigakan," katanya lagi, yang dilansir Al Arabiya, Senin (6/4/2020).
"Pesawat itu tidak lagi di bawah kendali menara kontrol dan tampaknya berada di bawah kendali Amerika," kata Norouzi. "Pesawat itu di Israel minggu sebelumnya dan dirusak."
"Pesawat itu menetapkan target khusus di Iran," imbuh dia. Dia tidak merinci apa target yang dimaksud.
"Mengingat bahwa pesawat itu dikendalikan oleh negara lain, pasukan militer kami melakukan tugasnya dengan baik," kata Norouzi.
"Mempertimbangkan bukti ini, tidak ada artinya menangkap orang-orang yang terlibat," paparnya. "Tidak ada penangkapan yang akan dilakukan."
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili sebelumnya mengklaim bahwa beberapa orang yang terlibat dalam jatuhnya pesawat Ukraina telah ditangkap.
Iran bersikeras penerbangan PS752 jatuh karena "human error". Pernyataan Norouzi, bagaimanapun, mengindikasikan bahwa pesawat penumpang itu telah ditargetkan oleh IRGC sebagai bagian dari upaya yang direncanakan.
Iran sampai saat ini belum menyerahkan kotak hitam dari pesawat yang jatuh untuk analisis.
Hassan Norouzi, anggota Komite Hukum dan Kehakiman Parlemen Iran mengatakan IRGC sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, dia menyebut tidak ada penangkapan yang telah dilakukan sehubungan dengan tragedi tersebut. Klaim Norouzi itu bertentangan dengan klaim resmi pemerintah Iran.
IRGC Iran menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines (UIA) pada 8 Januari lalu di tengah ketegangan antara Teheran dan Washington. (Baca: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.... )
Iran mengklaim selama berhari-hari bahwa pesawat itu jatuh karena kegagalan teknis. Namun, pada akhirnya rezim para Mullah mengakui menembak jatuh pesawat itu dalam insiden tidak sengaja.
"Pasukan militer menjalankan tugasnya dengan baik," puji Norouzi kepada Hamdeli, media yang dikelola pemerintah Iran. "Pergerakan pesawat itu sangat mencurigakan," katanya lagi, yang dilansir Al Arabiya, Senin (6/4/2020).
"Pesawat itu tidak lagi di bawah kendali menara kontrol dan tampaknya berada di bawah kendali Amerika," kata Norouzi. "Pesawat itu di Israel minggu sebelumnya dan dirusak."
"Pesawat itu menetapkan target khusus di Iran," imbuh dia. Dia tidak merinci apa target yang dimaksud.
"Mengingat bahwa pesawat itu dikendalikan oleh negara lain, pasukan militer kami melakukan tugasnya dengan baik," kata Norouzi.
"Mempertimbangkan bukti ini, tidak ada artinya menangkap orang-orang yang terlibat," paparnya. "Tidak ada penangkapan yang akan dilakukan."
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili sebelumnya mengklaim bahwa beberapa orang yang terlibat dalam jatuhnya pesawat Ukraina telah ditangkap.
Iran bersikeras penerbangan PS752 jatuh karena "human error". Pernyataan Norouzi, bagaimanapun, mengindikasikan bahwa pesawat penumpang itu telah ditargetkan oleh IRGC sebagai bagian dari upaya yang direncanakan.
Iran sampai saat ini belum menyerahkan kotak hitam dari pesawat yang jatuh untuk analisis.
(mas)