Iran Mengaku Tak Tahu Nasib Mantan Agen FBI yang Hilang
A
A
A
NEW YORK - Iran menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki pengetahuan tentang keberadaan Robert Levinson, seorang pensiunan agen Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) atau FBI yang menghilang di Iran pada 2007. Ini adalah respon atas pernyataan keluarga, yang menyebut Levinson meninggal di penjara Iran.
"Iran selalu menyatakan bahwa para pejabatnya tidak memiliki pengetahuan tentang keberadaan Levinson, dan bahwa dia tidak berada dalam tahanan Iran," kata Alireza Miryousefi, kepala pers untuk Perwakilan Iran PBB.
"Fakta-fakta tersebut tidak berubah," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (26/3/2020).
Levinson menghilang di Pulau Kish yang berada di tenggara Iran, ketika ia diduga bekerja sebagai penyelidik swasta. Teheran telah berulang kali membantah mengetahui keberadaannya.
Sebelumnya, keluarga Levinson mengatakan, pihaknya baru-baru ini menerima informasi dari pejabat AS dan kami menyimpulkan bahwa Levinson meninggal saat berada dalam tahanan di Iran.
"Mustahil untuk menggambarkan rasa sakit kami. Keluarga kami akan menghabiskan sisa hidup kami tanpa lelaki paling menakjubkan yang pernah kami kenal, kenyataan baru yang tak terbayangkan oleh kami," ucapnya.
Presiden AS, Donald Trump dalam sebuah pernyataan kemudian mengatakan dia tidak percaya bahwa Levinson sudah mati.
"Saya tidak menerima bahwa dia sudah mati, tetapi banyak orang berpikir itulah masalahnya. Itu tidak terlihat bagus, tetapi saya tidak akan menerima bahwa dia sudah mati. Mereka belum memberi tahu kami bahwa dia sudah mati," ungkap Trump.
"Iran selalu menyatakan bahwa para pejabatnya tidak memiliki pengetahuan tentang keberadaan Levinson, dan bahwa dia tidak berada dalam tahanan Iran," kata Alireza Miryousefi, kepala pers untuk Perwakilan Iran PBB.
"Fakta-fakta tersebut tidak berubah," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (26/3/2020).
Levinson menghilang di Pulau Kish yang berada di tenggara Iran, ketika ia diduga bekerja sebagai penyelidik swasta. Teheran telah berulang kali membantah mengetahui keberadaannya.
Sebelumnya, keluarga Levinson mengatakan, pihaknya baru-baru ini menerima informasi dari pejabat AS dan kami menyimpulkan bahwa Levinson meninggal saat berada dalam tahanan di Iran.
"Mustahil untuk menggambarkan rasa sakit kami. Keluarga kami akan menghabiskan sisa hidup kami tanpa lelaki paling menakjubkan yang pernah kami kenal, kenyataan baru yang tak terbayangkan oleh kami," ucapnya.
Presiden AS, Donald Trump dalam sebuah pernyataan kemudian mengatakan dia tidak percaya bahwa Levinson sudah mati.
"Saya tidak menerima bahwa dia sudah mati, tetapi banyak orang berpikir itulah masalahnya. Itu tidak terlihat bagus, tetapi saya tidak akan menerima bahwa dia sudah mati. Mereka belum memberi tahu kami bahwa dia sudah mati," ungkap Trump.
(esn)