Trump Sebut Obat Anti Malaria Bisa jadi Vaksin Corona

Jum'at, 20 Maret 2020 - 00:44 WIB
Trump Sebut Obat Anti...
Trump Sebut Obat Anti Malaria Bisa jadi Vaksin Corona
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, ia telah mengarahkan Badan Makanan dan Obat-obatan (FDA) untuk menyetujui penggunaan terapi obat yang mungkin bekerja melawan virus Corona baru, termasuk obat anti-malaria.

Trump mengatakan obat anti malaria, hydroxychloroquine, memiliki dampak yang "sangat menggembirakan" pada pasien virus Corona. Selain itu, obat tersebut tidak akan membunuh siapa pun karena obat tersebut merupakan pengobatan yang sudah lama digunakan untuk malaria.

Dengan restu FDA, kata Trump, negara itu akan segera memberikan obat untuk pasien virus Corona dengan resep.

"Kami akan segera membuat obat tersedia," ujar Trump seperti dikutip dari Washington Times, Jumat (20/3/2020).

Trump juga menyebut obat lain yang menjanjikan, remdesivir, dari Gilead Sciences dan obat alternatif lainnya yang tengah dikerjakan Regeneron Pharmaceuticals.

FDA sendiri tengah memperluas penggunaan obat-obatan yang tidak sepenuhnya berlisensi untuk digunakan melawan virus Corona sehingga pasien dapat mencobanya di tengah krisis.

"Mereka sudah menyetujui untuk penyakit lain," kata Komisaris FDA Stephen Hahn.

Menurut situs pelapor online Universitas Johns Hopkins virus Corona telah menginfeksi lebih dari 9.400 orang Amerika dan menewaskan sedikitnya 150.

Sementara itu, China melaporkan bahwa untuk pertama kalinya tidak ada laporan kasus infeksi lokal. Ini adalah sebuah terobosan besar, meskipun banyak orang yang tidak percaya angka-angka dari Beijing.

Trump sendiri pernah mengeluhkan sikap China yang enggan mengindentifikasi dan mengungkapkan wabah yang terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, pada bulan Desember dan Januari lalu mengakibatkan krisis global.

"Itu (wabah virus Corona) bisa saja dihentikan tepat dari mana asalnya, China," kata Trump.

Saat ini pemerintah AS meminta warganya untuk tinggal di rumah jika memungkinkan, menghindari keramaian dan memesan makanan daripada pergi ke restoran yang telah banyak ditutup.'

Wabah juga telah mempengaruhi Gedung Putih. Para wartawan di periksa suhu mereka di gerbang dan harus duduk dengan dibatasi kursi di antara mereka di ruang rapat.

"Dengan jarak sosial, media jauh lebih baik," kata Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9720 seconds (0.1#10.140)