Staf Terinfeksi Virus Corona, Markas PBB di Jenewa Ditutup
A
A
A
JENEWA - Markas PBB di Jenewa, Swiss akan ditutup sementara waktu. Penutupan ini dilakukan setelah adanya salah seorang staf badan PBB yang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona baru, Covid-19.
"Setelah beberapa kasus Covid-19 dikonfirmasi di organisasi internasional di Jenewa, termasuk satu di Palais des Nations, dari 16/3 semua staf PBB yang berbasis di Palais akan bekerja dari jarak jauh, kecuali jika kehadiran fisik mereka di gedung dianggap perlu," ucap PBB Jenewa dalam sebuah pernyataan.
Menurut Direktur Komunikasi Jenewa PBB, Alessandra Vellucci, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/3/2020), staf tersebut belum muncul di markas PBB sejak 6 Maret dan tidak menunjukkan gejala apa pun sebelumnya.
Awal pekan ini, Organisasi Perdagangan Dunia mengumumkan bahwa satu anggota staf dipastikan terinfeksi Covid-19, mendorong organisasi untuk mengambil tindakan serupa dan menunda semua rapat hingga setidaknya 20 Maret.
Pada 13 Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHI) menyatakan Eropa sebagai pusat penyebaran virus baru, karena Italia telah melakukan "lockdown" secara nasional dan Spanyol, Prancis, Jerman dan Inggris bersiap untuk ledakan kasus.
"Setelah beberapa kasus Covid-19 dikonfirmasi di organisasi internasional di Jenewa, termasuk satu di Palais des Nations, dari 16/3 semua staf PBB yang berbasis di Palais akan bekerja dari jarak jauh, kecuali jika kehadiran fisik mereka di gedung dianggap perlu," ucap PBB Jenewa dalam sebuah pernyataan.
Menurut Direktur Komunikasi Jenewa PBB, Alessandra Vellucci, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/3/2020), staf tersebut belum muncul di markas PBB sejak 6 Maret dan tidak menunjukkan gejala apa pun sebelumnya.
Awal pekan ini, Organisasi Perdagangan Dunia mengumumkan bahwa satu anggota staf dipastikan terinfeksi Covid-19, mendorong organisasi untuk mengambil tindakan serupa dan menunda semua rapat hingga setidaknya 20 Maret.
Pada 13 Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHI) menyatakan Eropa sebagai pusat penyebaran virus baru, karena Italia telah melakukan "lockdown" secara nasional dan Spanyol, Prancis, Jerman dan Inggris bersiap untuk ledakan kasus.
(esn)