Mahathir Ditinggal Pendukung, Muhyidin Bakal Lolos dari Mosi Tidak Percaya

Rabu, 11 Maret 2020 - 13:18 WIB
Mahathir Ditinggal Pendukung, Muhyidin Bakal Lolos dari Mosi Tidak Percaya
Mahathir Ditinggal Pendukung, Muhyidin Bakal Lolos dari Mosi Tidak Percaya
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan selamat dari mosi tidak percaya di parlemen. Hal itu diungkapkan oleh mantan perdana menteri sekaligus rival Muhyiddin, Mahathir Mohamad.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar berbahasa Melayu, Sinar Harapan, Mahathir mengatakan dirinya tidak lagi mendapatkan kursi mayoritas di parlemen setelah beberapa pendukungnya meninggalkannya untuk bergabung dengan Muhyiddin.

"Kami memiliki lebih dari 114 kursi tapi sekarang sudah menjadi kurang," katanya.

"Itu tidak akan berhasil," imbuhnya tentang mosi tidak percaya.

"Ini karena dia telah membawa orang-orangku ke sisinya," jelasnya seperti dilansir dari Reuters, Rabu (11/3/2020)

Mahathir akan membutuhkan dukungan dari setidaknya 112 anggota parlemen di majelis rendah parlemen untuk memenangkan pemilihan.

Koalisi Pakatan Harapan-nya, yang mencakup saingan lamanya Anwar Ibrahim, telah bersumpah untuk memberikan suara kepercayaan di parlemen ketika ia kembali pada 9 Maret. Namun Muhyiddin kemudian menunda awal sidang parlemen selama dua bulan.

Perubahan politik di Malaysia dalam beberapa hari terakhir telah membuat kekuatan lama kembali menegaskan diri.

Muhyiddin, mantan menteri dalam negeri di kabinet Mahathir, bergandengan tangan dengan partai yang lama berkuasa UMNO - yang kalah dalam pemilu untuk pertama kalinya pada 2018 - dan partai Islam PAS untuk membentuk koalisi baru.

Raja Sultan Malaysia Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri pada 29 Februari, dengan mengatakan dia yakin Muhyiddin mungkin mendapat dukungan mayoritas di parlemen. (Baca: Anwar Ibrahim Gagal Jadi PM, Raja Malaysia Tunjuk Muhyiddin Yassin )

Politisi veteran Mahathir Mohamad (94) memimpin Malaysia dari tahun 1981 hingga 2003. Ia secara mengejutkan kembali berkuasa pada tahun 2018 mengalahkan aliansi yang telah memerintah Malaysia selama lebih dari 60 tahun dan yang ia sendiri pimpin sebagai perdana menteri.

Namun tugas terakhirnya sebagai perdana menteri berakhir dengan pengunduran dirinya yang mengejutkan pada 24 Februari, sehari setelah beberapa mitra koalisinya terlibat dalam pembicaraan dengan lawan-lawannya. (Baca: PM Mahathir Mundur di Tengah Kacaunya Politik Malaysia )
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5816 seconds (0.1#10.140)