Diusir Partainya Sendiri, Mahathir Melawan

Selasa, 09 Juni 2020 - 20:52 WIB
loading...
Diusir Partainya Sendiri,...
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad menggugat pemecatannya dari Partai Bersatu. Foto/Nation Thailand
A A A
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia , Mahathir Mohamad , bersama lima tokoh senior lainnya di Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), menggugat pemecatan mereka dari partai tersebut.

Dalam gugatannya, Mahathir, dalam kapasitasnya sebagai ketua Partai Bersatu, dan penggugat lainnya menginginkan pengadilan untuk menyatakan bahwa Muhyiddin Yassin bukanlah ketua pelaksana partai. (Baca: Mahathir Mohamad dan Putranya Diusir dari Partainya Sendiri )

Mereka mengatakan bahwa pemutusan keanggotaan mereka oleh sekretaris eksekutif Partai Bersatu, Muhammad Suhaimi Yahya, tidak sah karena yang terakhir tidak memiliki kekuatan untuk mengeluarkan mereka dari partai.

Mereka juga mengatakan bahwa Muhammad Suhaimi, yang ditunjuk oleh Muhyiddin sebagai sekretaris eksekutif, tidak diakui di bawah konstitusi partai.

Mahathir dan penggugat lainnya mengatakan tindakan mereka untuk tidak duduk bersama dengan pemerintah Perikatan Nasional (PN) di parlemen tidak boleh ditafsirkan jika mereka "pergi" dari partai atau bergabung dengan dengan partai politik lain.

“Pasal 10.2.2 atau 10.2.3 konstitusi PPBM tidak dapat digunakan untuk melawan kami dengan tujuan 'mengakhiri' keanggotaan kami, karena kedua ketentuan tersebut menyatakan bahwa anggota yang mengundurkan diri dari partai atau bergabung dengan partai politik lain akan memiliki keanggotaannya dihentikan," kata Mahathir dan kolega, menambahkan bahwa mereka tidak meninggalkan partai seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/6/2020).

Mahathir dan kolega juga mengklaim bahwa Muhyiddin telah salah menggunakan kekuasaannya dalam mengumumkan bahwa ia adalah ketua penjabat partai pada 28 Februari lalu.

Pada 11 Mei, Muhammad Suhaimi mengindikasikan bahwa pemecatan diputuskan setelah anggota parlemen duduk dengan blok oposisi selama sidang parlemen pada 18 Mei, dan tidak dengan koalisi PN yang dipimpin oleh Muhyiddin.

Mahathir dan empat anggota parlemen federal lainnya yang dikeluarkan dari partai - Mukhriz Mahathir, Syed Saddiq Abdul Rahman, Dr Maszlee Malik dan Amiruddin Hamzah - menolak pemecatan mereka dan menyatakan bahwa mereka bertindak sesuai hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Partai Bersatu. Semua terdaftar sebagai penggugat dalam gugatan yang diajukan hari ini.

Mahathir menekankan bahwa di mana ia duduk di parlemen bukan alasan yang sah untuk pemberhentian. Ia juga menyatakan bahwa dia masih ketua Partai Bersatu.

Sementara itu dilain kesempatan, Mahathir menghadiri pertemuan dengan para pemimpin sejumlah tokoh oposisi yang tergabung dalam Pakatan Harapan, termasuk pemimpin tertinggi Parti Keadilan Rakyat, Partai Aksi Demokratik dan Parti Amanah Negara. Hadir pula presiden Parti Warisan Sabah.

Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan pertemuan itu memperkuat diskusi menyeluruh tentang sikap masing-masing pihak, dan tercapai kemajuan yang sangat positif.

"Proses untuk menyelesaikan semua keputusan akan dibuat dalam waktu seminggu," bunyi pernyataan itu.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Teori Aneh tentang Malaysia...
Teori Aneh tentang Malaysia Airlines MH370 Lenyap Misterius: Ditembak Jatuh AS hingga Ditelan Black Hole
Malaysia akan Tampung...
Malaysia akan Tampung 15 Warga Palestina yang Dibebaskan Israel
Sudah 11 Tahun Pesawat...
Sudah 11 Tahun Pesawat MH370 Hilang Tanpa Jejak, Ini Kronologi hingga Pesan Kokpitnya
Menengok Korupsi Besar...
Menengok Korupsi Besar Trio Eks PM Malaysia: Ismail Sabri, Muhyiddin Yassin, dan Najib Razak
Eks PM Malaysia Ismail...
Eks PM Malaysia Ismail Sabri Tersangka Korupsi Rp2,6 Triliun, Emas Batangan dan Uang Disita
Kisah Singapura: Dulu...
Kisah Singapura: Dulu Menangis saat Dibuang Malaysia, Kini Jadi Negara Kaya
Malaysia Airlines MH370...
Malaysia Airlines MH370 Dicari di Area Terburuk di Dunia, Setiap Kesalahan Akan Jadi Bencana
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Hari di Mana Khabib...
Hari di Mana Khabib Nurmagomedov Nyaris Kalah Lawan Justin Gaethje
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Eksepsi dalam Perkara...
Eksepsi dalam Perkara Tipikor Atas Nama Tom Lembong
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
1 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
2 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
3 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
4 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
5 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
6 jam yang lalu
Infografis
Trump Tak Khianati Ukraina...
Trump Tak Khianati Ukraina dalam Perang Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved