WHO: Dunia Kekurangan Peralatan Medis untuk Perangi Virus Corona
A
A
A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia kekurangan peralatan medis pelindung untuk memerangi wabah virus corona (Covid-19). Harga berbagai produk seperti masker dan baju pelindung pun terus meningkat karena keterbatasan persediaan.
WHO meminta perusahaan dan pemerintah di berbagai negara untuk meningkatkan produksi hingga 40% saat korban tewas akibat penyakit itu terus bertambah.
"Sejak wabah muncul, harga masker meningkat enam kali lipat, respirator N95 naik tiga kali lipat dan baju pelindung naik dua kali lipat," papar pernyataan WHO.
WHO memperkirakan para pekerja medis setiap bulan memerlukan 89 juta masker, 76 juta kaos tangan dan 1,6 juta kaca mata.
Virus corona yang muncul di Wuhan akhir tahun lalu telah menyebar ke penjuru dunia, dengan lebih banyak kasus baru muncul di luar China.
Wabah itu terus menyebar di Korea Selatan (Korsel), Jepang, Eropa, Iran dan Amerika Serikat (AS), serta beberapa negara melaporkan kasus pertama sehingga total 80 negara terjangkit virus tersebut.
Di Iran, para dokter dan perawat kekurangan suplai dan 77 orang telah tewas, salah satu yang tertinggi di luar China. Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah menutup semua sekolah selama empat pekan.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memangkas tingkat suku bunga sebagai langkah darurat untuk mencegah resesi global. Parlemen AS mempertimbangkan anggaran USD9 miliar untuk mengatasi penyebaran virus tersebut.
Bank Dunia telah mengumumkan dana USD12 miliar untuk membantu berbagai negara memerangi virus yang telah berdampak pada perjalanan udara, pariwisata dan industri lain, serta mengancam prospek pertumbuhan ekonomi global.
WHO meminta perusahaan dan pemerintah di berbagai negara untuk meningkatkan produksi hingga 40% saat korban tewas akibat penyakit itu terus bertambah.
"Sejak wabah muncul, harga masker meningkat enam kali lipat, respirator N95 naik tiga kali lipat dan baju pelindung naik dua kali lipat," papar pernyataan WHO.
WHO memperkirakan para pekerja medis setiap bulan memerlukan 89 juta masker, 76 juta kaos tangan dan 1,6 juta kaca mata.
Virus corona yang muncul di Wuhan akhir tahun lalu telah menyebar ke penjuru dunia, dengan lebih banyak kasus baru muncul di luar China.
Wabah itu terus menyebar di Korea Selatan (Korsel), Jepang, Eropa, Iran dan Amerika Serikat (AS), serta beberapa negara melaporkan kasus pertama sehingga total 80 negara terjangkit virus tersebut.
Di Iran, para dokter dan perawat kekurangan suplai dan 77 orang telah tewas, salah satu yang tertinggi di luar China. Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah menutup semua sekolah selama empat pekan.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memangkas tingkat suku bunga sebagai langkah darurat untuk mencegah resesi global. Parlemen AS mempertimbangkan anggaran USD9 miliar untuk mengatasi penyebaran virus tersebut.
Bank Dunia telah mengumumkan dana USD12 miliar untuk membantu berbagai negara memerangi virus yang telah berdampak pada perjalanan udara, pariwisata dan industri lain, serta mengancam prospek pertumbuhan ekonomi global.
(sfn)