Turki Desak AS Kirim Sistem Rudal Patriot

Minggu, 01 Maret 2020 - 10:42 WIB
Turki Desak AS Kirim...
Turki Desak AS Kirim Sistem Rudal Patriot
A A A
DOHA - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Amerika Serikat (AS) untuk menyebarkan sistem rudal anti pesawat Patriot di negara itu. Ia bersikeras bahwa Turki memerlukan dukungan dari sekutu-sekutu NATO-nya di tengah krisis di Idlib, Suriah.

Cavusoglu mengucapkan terima kasih kepada NATO untuk reaksi cepatnya terhadap serangan terhadap pasukan Turki di provinsi Suriah yang menewaskan 33 tentara. Namun ia juga mendesak blok itu untuk menunjukkan lebih banyak dukungan yang ia sarankan mungkin datang dari sekutu individu.

“Patriot AS sebelumnya ditempatkan di Gaziantep. Mereka (AS) dapat mengirimnya lagi. Terutama karena seorang anggota NATO, Turki, membutuhkan dukungan dari sekutu-sekutunya,” kata Cavusoglu setelah bertemu dengan mitranya dari AS, Mike Pompeo, di Qatar seperti disitir dari Russia Today, Minggu (1/3/2020).

Sistem anti-pesawat Patriot milik AS dan Belanda memang telah ditempatkan di Turki, tetapi kemudian ditarik kembali pada tahun 2015. Ini mendorong Ankara mencari untuk membeli sistem pertahanan anti udara sendiri dari luar negeri. Akhirnya pencarian itu menghasilkan kesepakatan pembelian S-400 dari Rusia.

Keinginan Turki untuk mendapatkan kendali atas rudal Patriot telah banyak dilaporkan oleh media Turki dan Amerika, tetapi semua pernyataan resmi yang tersedia sejauh ini mengirimkan sinyal yang beragam.

Awal minggu ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan keraguan bahwa Ankara akan dapat memperoleh Patriot dari AS. "Mereka tidak memiliki hal seperti itu di tangan mereka," kata Erdogan.

"Turki harus bergantung pada sistem S-400 buatan Rusia yang diharapkan akan mulai beroperasi pada bulan April," tambahnya. (Baca: Erdogan Bantah Turki Minta Sistem Rudal Patriot AS )

Belum diketahui dengan pasti apakah Erdogan berbicara tentang membeli rudal Patriot atau menempatkan mereka di bawah kerja sama NATO.

Rumor tentang penyebaran Patriot di Turki dihidupkan kembali di tengah meningkatnya permusuhan dengan Suriah di provinsi Suriah, Idlib. Sebelumnya 33 tentara Turki terbunuh dalam serangan yang dikatakan menargetkan para pemberontak.

Sementara Ankara mengklaim pihaknya berupaya untuk melindungi "orang-orang Suriah" dengan mendukung serangan terhadap tentara Suriah, Damaskus bersikeras bahwa Turki untuk mendukung berbagai kelompok "pemberontak" dan teroris yang berada di ambang kekalahan di Idlib.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)