Pentolan Taliban yang Restui Penembakan Malala Kabur dari Penjara
A
A
A
ISLAMABAD - Seorang pemimpin Taliban yang merestui penembakan terhadap Malala Yousafzai ketika usianya baru 15 tahun telah lolos dari penjara militer. Malala pada 2012 silam ditembak di kepala saat pulang sekolah dengan naik bus.
Pentolan Taliban yang kabur dari penjara militer itu adalah Ehsanullah Ehsan. Pemerintah Pakistan memberikan konfirmasi beberapa hari setelah Ehsan mengumumkan pelariannya di media sosial.
"Itu benar, itu benar," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Ijaz Shah ketika ditanya Reuters tentang pelarian Ehsan.
Ehsan, seperti dikutip Fox News, Kamis (20/2/2020), mengklaim telah melarikan diri ke Turki, tetapi para pejabat Pakistan tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.
Pentolan Taliban itu telah mengklaim bertanggung jawab atas banyak plot serangan Taliban, termasuk upaya pembunuhan terhadap Malala.
Malala ditembak di kepala pada 9 Oktober 2012 di kota kelahirannya Mingora. Dia ditembak saat pulang sekolah dengan menaiki bus. Dia selamat dari upaya pembunuhan itu setelah dilarikan ke Inggris untuk dioperasi.
Malala ditembak setelah gencar mengampanyekan pentingnya sekolah bagi anak-anak perempuan. Kampanye aktivis remaja itu membuat Taliban marah.
Penembakan tersebut membuat Malala semakin keras mengadvokasi hak-hak perempuan muda atas pendidikan. Aksinya itu membuatnya dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2014.
Ehsan menyerah kepada pihak berwenang pada tahun 2017 dan kemudian memberikan wawancara di stasiun televisi Pakistan.
Masih belum jelas bagaimana Ehsan berhasil melarikan diri dari penjara militer dengan keamanan maksimum.
Pentolan Taliban yang kabur dari penjara militer itu adalah Ehsanullah Ehsan. Pemerintah Pakistan memberikan konfirmasi beberapa hari setelah Ehsan mengumumkan pelariannya di media sosial.
"Itu benar, itu benar," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Ijaz Shah ketika ditanya Reuters tentang pelarian Ehsan.
Ehsan, seperti dikutip Fox News, Kamis (20/2/2020), mengklaim telah melarikan diri ke Turki, tetapi para pejabat Pakistan tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.
Pentolan Taliban itu telah mengklaim bertanggung jawab atas banyak plot serangan Taliban, termasuk upaya pembunuhan terhadap Malala.
Malala ditembak di kepala pada 9 Oktober 2012 di kota kelahirannya Mingora. Dia ditembak saat pulang sekolah dengan menaiki bus. Dia selamat dari upaya pembunuhan itu setelah dilarikan ke Inggris untuk dioperasi.
Malala ditembak setelah gencar mengampanyekan pentingnya sekolah bagi anak-anak perempuan. Kampanye aktivis remaja itu membuat Taliban marah.
Penembakan tersebut membuat Malala semakin keras mengadvokasi hak-hak perempuan muda atas pendidikan. Aksinya itu membuatnya dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2014.
Ehsan menyerah kepada pihak berwenang pada tahun 2017 dan kemudian memberikan wawancara di stasiun televisi Pakistan.
Masih belum jelas bagaimana Ehsan berhasil melarikan diri dari penjara militer dengan keamanan maksimum.
(mas)