Kasus Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess Naik Jadi 621
A
A
A
TOKYO - Kasus infeksi virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess naik menjadi 621 orang. Peningkatan angka ini terjadi ketika para penumpang kapal tersebut telah diperbolehkan turun setelah masa karantina selesai.
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan telah menemukan 79 kasus tambahan penyakit mirip flu yang berasal dari Wuhan, China.
"Dari kasus baru tersebut, 68 tidak menunjukkan gejala," kata Kementerian Kesehatan Jepang seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/2/2020).
Sebelumnya seorang pejabat kementerian itu mengatakan sekitar 500 orang diperkirakan akan turun dari kapal Diamond Princess setelah semua proses karantina selasai pada hari Jumat.
Kapal, yang dioperasikan oleh Carnival Corp, dikarantina setelah tiba di pelabuhan Yokohama pada 3 Februari lalu. Itu dilakukan setelah seorang pria yang turun di Hong Kong sebelum melakukan perjalanan ke Jepang didiagnosis terjangkit virus Corona yang diberi nama Covid-19.
Awalnya kapal itu mengangkut sekitar 3.700 penumpang dan awak. Banyak orang yang terinfeksi telah dibawa ke rumah sakit. Sekitar setengah dari penumpang adalah orang Jepang.
"Hari: 15: Semua orang di sini, terima kasih atas dukungan Anda selama dua minggu terakhir," kata seorang penumpang yang berangkat dari Hong Kong di Twitter, menggunakan tagar #quarantinedondiamondprincess.
Jepang berada di peringkat kedua di dunia setelah China untuk jumlah kasus virus Corona terkonfirmasi karena berjangkitnya penyakit itu di atas kapal, yang merupakan kelompok infeksi terbesar di luar China.
Jepang mendapat kecaman atas caranya menangani karantina di kapal pesiar itu, meskipun pejabat tinggi pemerintah telah bersikeras mempertahankannya.
"Sayangnya, kasus infeksi telah muncul, tetapi kami sejauh mungkin mengambil langkah yang tepat untuk mencegah kasus serius, termasuk mengirim orang yang terinfeksi ke rumah sakit," bunyi laporan NHK mengutip Menteri Kesehatan Katsunobu Kato kepada panel parlemen.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan karantina mungkin tidak cukup untuk mencegah penularan antar individu di atas kapal.
"Tingkat infeksi baru di kapal, terutama di antara mereka yang tidak memiliki gejala, adalah risiko," kata CDC.
CDC mengatakan lebih dari 100 orang Amerika tetap di kapal atau di rumah sakit di Jepang.
CDC mengatakan siapa pun yang turun dari kapal dan berharap untuk melakukan perjalanan ke AS harus menunggu 14 hari tanpa gejala atau tes virus Corona positif.
Sekretaris kabinet Jepang, Yoshihide Suga, bertanya pada konferensi pers mengapa Jepang meninggalkan kapal tidak harus menghabiskan dua minggu lagi di karantina, merujuk saran dari Institut Nasional Penyakit Infeksi Jepang (NIID).
NIID mengatakan seharusnya tidak ada masalah jika orang tidak menunjukkan gejala selama 14 hari dan telah diuji negatif untuk virus selama periode kesehatan mereka dalam pengawasan.
NHK mengatakan bahwa mereka yang telah berbagi kamar dengan penumpang yang dites positif harus tinggal di kapal 14 hari terhitung sejak teman sekamar yang terinfeksi pergi.
Sementara anggota kru, yang telah berbagi kamar, akan pindah ke kamar yang terpisah dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Selain yang ada di kapal pesiar dan pengungsi yang pulang dari kota Wuhan, sekitar 60 kasus infeksi domestik telah dikonfirmasi di Jepang, termasuk 22 di Tokyo, kata NHK.
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan telah menemukan 79 kasus tambahan penyakit mirip flu yang berasal dari Wuhan, China.
"Dari kasus baru tersebut, 68 tidak menunjukkan gejala," kata Kementerian Kesehatan Jepang seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/2/2020).
Sebelumnya seorang pejabat kementerian itu mengatakan sekitar 500 orang diperkirakan akan turun dari kapal Diamond Princess setelah semua proses karantina selasai pada hari Jumat.
Kapal, yang dioperasikan oleh Carnival Corp, dikarantina setelah tiba di pelabuhan Yokohama pada 3 Februari lalu. Itu dilakukan setelah seorang pria yang turun di Hong Kong sebelum melakukan perjalanan ke Jepang didiagnosis terjangkit virus Corona yang diberi nama Covid-19.
Awalnya kapal itu mengangkut sekitar 3.700 penumpang dan awak. Banyak orang yang terinfeksi telah dibawa ke rumah sakit. Sekitar setengah dari penumpang adalah orang Jepang.
"Hari: 15: Semua orang di sini, terima kasih atas dukungan Anda selama dua minggu terakhir," kata seorang penumpang yang berangkat dari Hong Kong di Twitter, menggunakan tagar #quarantinedondiamondprincess.
Jepang berada di peringkat kedua di dunia setelah China untuk jumlah kasus virus Corona terkonfirmasi karena berjangkitnya penyakit itu di atas kapal, yang merupakan kelompok infeksi terbesar di luar China.
Jepang mendapat kecaman atas caranya menangani karantina di kapal pesiar itu, meskipun pejabat tinggi pemerintah telah bersikeras mempertahankannya.
"Sayangnya, kasus infeksi telah muncul, tetapi kami sejauh mungkin mengambil langkah yang tepat untuk mencegah kasus serius, termasuk mengirim orang yang terinfeksi ke rumah sakit," bunyi laporan NHK mengutip Menteri Kesehatan Katsunobu Kato kepada panel parlemen.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan karantina mungkin tidak cukup untuk mencegah penularan antar individu di atas kapal.
"Tingkat infeksi baru di kapal, terutama di antara mereka yang tidak memiliki gejala, adalah risiko," kata CDC.
CDC mengatakan lebih dari 100 orang Amerika tetap di kapal atau di rumah sakit di Jepang.
CDC mengatakan siapa pun yang turun dari kapal dan berharap untuk melakukan perjalanan ke AS harus menunggu 14 hari tanpa gejala atau tes virus Corona positif.
Sekretaris kabinet Jepang, Yoshihide Suga, bertanya pada konferensi pers mengapa Jepang meninggalkan kapal tidak harus menghabiskan dua minggu lagi di karantina, merujuk saran dari Institut Nasional Penyakit Infeksi Jepang (NIID).
NIID mengatakan seharusnya tidak ada masalah jika orang tidak menunjukkan gejala selama 14 hari dan telah diuji negatif untuk virus selama periode kesehatan mereka dalam pengawasan.
NHK mengatakan bahwa mereka yang telah berbagi kamar dengan penumpang yang dites positif harus tinggal di kapal 14 hari terhitung sejak teman sekamar yang terinfeksi pergi.
Sementara anggota kru, yang telah berbagi kamar, akan pindah ke kamar yang terpisah dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Selain yang ada di kapal pesiar dan pengungsi yang pulang dari kota Wuhan, sekitar 60 kasus infeksi domestik telah dikonfirmasi di Jepang, termasuk 22 di Tokyo, kata NHK.
(ian)