Indonesia Tangguhkan Layanan Bebas Visa pada Warga China
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dilaporkan akan menangguhkan layanan bebas visa dan juga visa on arrival kepada warga China. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Melalui pesan singkat kepada Sindonews pada Minggu (2/2/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah membenarkan penangguhan layanan visa tersebut. "Tidak diterapkan visa on arrival dan bebas visa untuk sementara waktu," ucapnya.
Ketika disinggung sampai kapankah penangguhan layanan visa ini akan berlaku, dia mengatakan tergantung pada perkembangan situasi. "Semuanya serba dinamis dan juga mengacu ke ketetapan WHO," ungkapnya.
Indonesia sendiri diketahui telah memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Provinsi Hubei. Total 243 orang WNI yang dipulangkan, mereka terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, satu WNA (suami WNI), serta lima anggota Tim Aju KBRI Beijing.
Jumlah ini berbeda dengan pemberitaan sebelumnya yang menyatakan bahwa sekitar 245 WNI akan dievakuasi dari Wuhan, China. Terkait hal ini, pihak Kemlu telah memberikan penjelasan.
"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat empat WNI yang memilih untuk tetap tinggal di China karena alasan keluarga dan tiga WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," kata Kemlu.
"KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan ketiga WNI tersebut dan berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas RRC untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan. Kemlu juga telah menghubungi keluarga masing-masing di Indonesia," sambungnya.
Melalui pesan singkat kepada Sindonews pada Minggu (2/2/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah membenarkan penangguhan layanan visa tersebut. "Tidak diterapkan visa on arrival dan bebas visa untuk sementara waktu," ucapnya.
Ketika disinggung sampai kapankah penangguhan layanan visa ini akan berlaku, dia mengatakan tergantung pada perkembangan situasi. "Semuanya serba dinamis dan juga mengacu ke ketetapan WHO," ungkapnya.
Indonesia sendiri diketahui telah memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Provinsi Hubei. Total 243 orang WNI yang dipulangkan, mereka terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, satu WNA (suami WNI), serta lima anggota Tim Aju KBRI Beijing.
Jumlah ini berbeda dengan pemberitaan sebelumnya yang menyatakan bahwa sekitar 245 WNI akan dievakuasi dari Wuhan, China. Terkait hal ini, pihak Kemlu telah memberikan penjelasan.
"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat empat WNI yang memilih untuk tetap tinggal di China karena alasan keluarga dan tiga WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," kata Kemlu.
"KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan ketiga WNI tersebut dan berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas RRC untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan. Kemlu juga telah menghubungi keluarga masing-masing di Indonesia," sambungnya.
(esn)