Inggris Klaim Hanya Tinggalkan Uni Eropa, Bukan Nilai-nilai Eropa

Jum'at, 31 Januari 2020 - 14:31 WIB
Inggris Klaim Hanya Tinggalkan Uni Eropa, Bukan Nilai-nilai Eropa
Inggris Klaim Hanya Tinggalkan Uni Eropa, Bukan Nilai-nilai Eropa
A A A
JAKARTA - Inggris hanya meninggalkan Uni Eropa (UE) atau Brexit (British Exit), tapi tidak akan meninggalkan nilai-nilai Eropa. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, Jumat (31/1/2020).

Dalam konferensi pers di kantor Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jenkis mengatakan Inggris akan terus menjalin kemitraan baru di Eropa dan akan terus menjadi teman dan mitra bagi Eropa.

"Kami akan selalu menghargai budaya dan peradaban Eropa yang kita bagi bersama, dan kita akan berdiri bersama sebagai kedaulatan yang setara untuk mempertahankan nilai-nilai kita bersama dalam membela hak asasi manusia dan kebebasan, memastikan toleransi dan rasa hormat terhadap orang lain dan melindungi lingkungan alam," ucap Dubes Jenkins.

Pada kesempatan yang sama, diplomat tersebut mengatakan Inggris akan tetap berkomitmen pada isu-isu penting saat ini dan akan terus memainkan peran dalam menjamin perdamaian dunia yang lebih baik, lebih adil dan lebih aman untuk masa depan.

"Kami adalah Anggota Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, yang terdiri dari lima anggota permanen dan kami mengembang tanggung jawab ini dengan serius. Kami adalah satu-satunya dari 'Permanent Five' yang menghabiskan 0,7 persen dari PDB untuk bantuan pembangunan dan menghabiskan 2 persen dari PDB untuk pertahanan dan keamanan secara kolektif. Ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan," ujarnya.

"Seperti mengadvokasi tatanan internasional berdasarkan aturan dan hukum internasional, bukan pada siapa yang paling kuat atau siapa yang membebani mereka. Untuk mendukung hal tersebut, akhir tahun ini kami akan memiliki jaringan diplomatik ketiga terbesar di dunia, setelah China dan Amerika Serikat," imbuh dia.

Dia juga mengatakan Inggris adalah pemimpin global dalam mengambil tindakan guna mengatasi perubahan iklim, dan menjadi kekuatan ekonomi utama yang secara hukum meneguhkan komitmen untuk mencapai nihil emisi karbon pada tahun 2050.

Masih menurut Jenkins, London telah menunjukkan bahwa tindakan iklim sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, menumbuhkan ekonomi Inggris hingga lebih dari 70 persen sambil mengurangi emisi karbon Inggris lebih dari 40 persen sejak 1990.

"Indonesia memiliki peluang besar dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan menunjukkan kepemimpinan dan (pencegahan) dampak global. Bersama Italia, Inggris menjadi tuan rumah COP26 untuk mendorong upaya internasional dalam mengatasi perubahan iklim. Kami berharap Indonesia akan bergabung dengan kami dalam upaya global untuk menyelamatkan planet kita untuk generasi mendatang," paparnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6098 seconds (0.1#10.140)