Dubes Jenkins: Brexit, Kesempatan Inggris Tunjukkan Global Britania

Jum'at, 31 Januari 2020 - 13:44 WIB
Dubes Jenkins: Brexit, Kesempatan Inggris Tunjukkan Global Britania
Dubes Jenkins: Brexit, Kesempatan Inggris Tunjukkan Global Britania
A A A
JAKARTA - JAKARTA-Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, menuturkan Brexit (British Exit) berarti membuka kesempatan bagi Inggris untuk menunjukan Global Britania. Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa (UE) pada hari Jumat (31/1/2020).

Jenkins menuturkan Global Britania berarti hubungan baru dengan UE, hubungan yang bahkan lebih kuat dengan negara-negara seperti Indonesia. Global Britania, papar Jenkins, berarti ambisius untuk memperluas perdagangan global, terutama mencari pasar baru di bagian dunia ini dan lainnya, dalam apa yang akan menjadi "Abad Asia".

"Global Britania berarti menjadi negara perdagangan bebas dan liberal—bertindak dengan jangkar moral yang kuat, sebagai kekuatan untuk kebaikan di dunia. Dengan keyakinan bahwa Inggris menjangkau dunia. Kami adalah negara yang ambisius dengan ide-ide besar, dengan ambisi baru dan bertekad untuk menangkap peluang baru," ujar diplomat Inggris tersebut. (Baca: Inggris Keluar dari Uni Eropa Hari Ini )

"Dari keindahan Loch Ness hingga misteri Stonehenge, Inggris memiliki beberapa landmark dan merek paling terkenal di dunia. Big Ben, London Eye, London Cab, London bus, kotak telepon, kotak surat, berpikir di luar kotak. Kami adalah negara yang melahirkan Shakespeare, Harry Potter, James Bond, The Beatles, Ed Sheeran, Liga Premier dan Wimbledon," papar Jenkins.

Dia lantas berujar, lebih dari 1,75 miliar orang—seperempat dari populasi dunia—berbicara dengan bahasa Inggris . Selain itu, Inggris memiliki empat dari 10 universitas terbaik di dunia, peringkat salah satu tempat terbaik untuk melakukan bisnis dan merupakan ekonomi terbesar keenam di dunia.

"Inggris adalah tujuan nomor satu untuk investasi di Eropa. Tingkat investasi ke sektor teknologi kami saat ini lebih baik daripada negara adidaya teknologi Amerika Serikat dan China. London memiliki lebih banyak startup teknologi dibandingkan kota lain," paparnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3995 seconds (0.1#10.140)