Tak Bisa Jual Pesawat Kepresidenan, Presiden Meksiko Usul Undian

Minggu, 19 Januari 2020 - 06:01 WIB
Tak Bisa Jual Pesawat Kepresidenan, Presiden Meksiko Usul Undian
Tak Bisa Jual Pesawat Kepresidenan, Presiden Meksiko Usul Undian
A A A
MEXICO CITY - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengungkap ide mengundi pesawat kepresidenan senilai USD130 juta (Rp1,8 triliun) setelah pemerintah gagal menjualnya.

Pesawat itu telah ditawarkan untuk dijual sejak tahun lalu namun belum ada pihak yang berminat membelinya. Meksiko masih kesulitan mendapatkan pembeli untuk Boeing 787 Dreamliner itu.

Lopez Obrador menganggap pesawat itu sebagai simbol korupsi dan tindakan berlebihan oleh pemerintahan sebelumnya di negara yang setengah rakyatnya hidup dalam kemiskinan.

Berupaya menuding para pendahulunya sebagai elit yang jauh dari rakyat, Lopez Obrador lebih memilih naik pesawat komersial dan melelang banyak pesawat serta helikopter milik pemerintah.

Namun menjual jet mewah yang digunakan oleh mantan Presiden Enrique Pena Nieto sejak 2012 itu ternyata sulit. Awal pekan ini, Lopez Obrador menyatakan pesawat itu akan dikembalikan ke Meksiko dari California setelah rencana penjualan untuk para pembeli pribadi itu gagal.

Menurut Lopez Obrador, salah satu pilihan yang dipertimbangkan adalah mengundi pesawat itu, dengan menjual lotere nasional hingga enam juta tiket seharga USD26,70 (Rp365.000) per tiket.

"Rakyat akan menentukan apa yang terbaik," kata Lopez Obrador saat konferensi pers.

Menteri Transportasi Meksiko Javier Jimenez Espriu tampak terkejut saat ditanya tentang rencana mengundi pesawat itu. "Tidak, saya tidak berpikir demikian. Saya pikir ada opsi lainnya," kata dia saat menjawab pertanyaan jurnalis tentang rencana mengundi pesawat itu.

Meksiko memiliki beberapa pilihan untuk membuang pesawat itu, termasuk menjualnya ke grup bisnis, menyewakannya per jam, atau menukarnya dengan peralatan medis.

Lopez Obrador menjelaskan, seorang calon pembeli menawar pesawat itu USD125 juta, tapi Meksiko tak bisa menjualnya di bawah USD130 juta.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3608 seconds (0.1#10.140)