Erdogan: Turki Mulai Pengerahan Pasukan ke Libya
A
A
A
ANKARA -
Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Turki memulai pengerahan pasukannya ke Libya. Erdogan juga mengatakan bahwa mereka akan menggunakan semua cara diplomatik dan militernya untuk memastikan stabilitas di selatan Libya.
"Agar pemerintah yang sah di Libya tetap berdiri dan agar stabilitas dapat dibangun, kami sekarang mengirimkan tentara kami ke negara ini," kata Erdogan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (16/1/2020).
Pengerahan pasukan ini adalah bagian dari kesepakatan antara Turki dan Libya. Ankara dan Tripoli menandatangani dua perjanjian pada bulan November, satu tentang kerja sama militer dan lainnya tentang batas-batas laut di Mediterania timur.
Terkait dengan kesepakatan batas laut di Meditarania timur, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan segera mulai memberikan lisensi untuk eksplorasi dan pengeboran di wilayah tersebut.
"Di daerah-daerah yang tetap antara Turki dan Libya, sekarang secara hukum tidak mungkin ada kegiatan eksplorasi dan pengeboran atau pipa tanpa persetujuan kedua belah pihak. Setelah upaya lisensi ini, kapal eksplorasi seismik Oruc Reis kami akan memulai operasi penelitian seismiknya di wilayah ini," ucapnya.
Yunani, Siprus, dan sejumah negara lainnya di kawasan tersebut telah menentang perjanjian ini, menyebutnya ilegal. Turki dengan tegas menolak tuduhan itu.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Turki memulai pengerahan pasukannya ke Libya. Erdogan juga mengatakan bahwa mereka akan menggunakan semua cara diplomatik dan militernya untuk memastikan stabilitas di selatan Libya.
"Agar pemerintah yang sah di Libya tetap berdiri dan agar stabilitas dapat dibangun, kami sekarang mengirimkan tentara kami ke negara ini," kata Erdogan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (16/1/2020).
Pengerahan pasukan ini adalah bagian dari kesepakatan antara Turki dan Libya. Ankara dan Tripoli menandatangani dua perjanjian pada bulan November, satu tentang kerja sama militer dan lainnya tentang batas-batas laut di Mediterania timur.
Terkait dengan kesepakatan batas laut di Meditarania timur, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan segera mulai memberikan lisensi untuk eksplorasi dan pengeboran di wilayah tersebut.
"Di daerah-daerah yang tetap antara Turki dan Libya, sekarang secara hukum tidak mungkin ada kegiatan eksplorasi dan pengeboran atau pipa tanpa persetujuan kedua belah pihak. Setelah upaya lisensi ini, kapal eksplorasi seismik Oruc Reis kami akan memulai operasi penelitian seismiknya di wilayah ini," ucapnya.
Yunani, Siprus, dan sejumah negara lainnya di kawasan tersebut telah menentang perjanjian ini, menyebutnya ilegal. Turki dengan tegas menolak tuduhan itu.
(esn)