Jerman Gelar Penyelidikan Terhadap Tiga Tersangka Mata-mata China

Kamis, 16 Januari 2020 - 10:25 WIB
Jerman Gelar Penyelidikan...
Jerman Gelar Penyelidikan Terhadap Tiga Tersangka Mata-mata China
A A A
FRANKFURT - Jaksa penuntut Jerman mengatakan mereka tengah menyelidiki tiga orang yang diduga mata-mata China. Media Jerman melaporkan bahwa seorang mantan diplomat Uni Eropa Jerman termasuk di antara para tersangka.

"Kami dapat mengkonfirmasi penyelidikan atas dugaan spionase untuk badan-badan keamanan negara China," kata seorang juru bicara kantor kejaksaan federal Jerman seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis (16/1/2020).

Media mingguan Der Spiegel melaporkan salah satu tersangka adalah seorang diplomat Jerman yang bekerja di Komisi Eropa di Brussels sebelum menjalani beberapa tugas sebagai duta besar untuk Uni Eropa di negara-negara asing.

Dua terduga lainnya dilaporkan pelobi yang dipekerjakan oleh firma lobi Jerman yang terkenal.

Jaksa menolak untuk memberikan rincian tentang para tersangka dan mengatakan belum ada penangkapan.

Tetapi mereka mengkonfirmasi informasi di Der Spiegel bahwa polisi pada hari Rabu kemarin menggerebek rumah-rumah dan kantor-kantor yang terkait dengan trio mata-mata itu di Berlin, Brussels dan negara-negara bagian Jerman, Bavaria serta Baden-Wuerttemberg.

Menurut Der Spiegel, jaksa menuduh mantan diplomat dan salah satu pelobi berbagi informasi pribadi dan komersial dengan kementerian keamanan negara China.

Tersangka ketiga tampaknya hanya menunjukkan keinginan untuk melakukan hal yang sama

Diplomat yang menjadi pusat penyelidikan dilaporkan mengakhiri karirnya di Uni Eropa pada tahun 2017 dan beralih bekerja untuk sebuah perusahaan lobi, di mana ia kemudian merekrut dua tersangka lainnya.

Mata-mata itu diduga telah memulai aksinya pada tahun yang sama.

Jika tuduhan itu dikonfirmasi, itu akan menjadi kasus spionase China yang jarang ditemukan.

"Meskipun selalu ada banyak pembicaraan tentang operasi mata-mata China dalam skala besar di Jerman dan Eropa, penyelidik jarang berhasil melawan dinas rahasia Beijing," tulis Spiegel.

Seorang juru bicara Komisi Eropa menolak berkomentar terkait laporan Spiegel, tetapi mengatakan kepada AFP bahwa Komisi siap bekerja sama dengan otoritas nasional yang melakukan penyelidikan yang dapat melibatkan mantan anggota stafnya.

Penyelidikan ini datang di tengah perdebatan sengit tentang pengecualian atau tidak raksasa teknologi China Huawei dari pengembangan jaringan seluler 5G di Jerman.

Para pengkritik, yang dipimpin oleh Washington, mengatakan Huawei terlalu dekat dengan Beijing dan peralatannya dapat digunakan sebagai alat untuk memata-matai, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Huawei.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1516 seconds (0.1#10.140)