Jerman Rencanakan Kunjungan Tingkat Tertinggi ke Taiwan
loading...
A
A
A
BERLIN - Menteri Pendidikan Jerman mengumumkan rencana mengunjungi Taiwan dalam beberapa hari mendatang. Ini menjadi perjalanan pertama ke pulau itu oleh pejabat tinggi federal dalam 26 tahun.
Meskipun China kemungkinan akan mengutuk kunjungan tersebut, Berlin mengatakan itu tidak menandakan adanya perubahan kebijakan besar terhadap Republik Rakyat China.
“Menteri Pendidikan dan Riset Jerman Bettina Stark-Watzinger akan melakukan perjalanan ke Taipei pekan depan untuk kunjungan dua hari,” ungkap juru bicara kementeriannya pada Jumat (17/3/2023).
Jerman mencatat perjalanan tersebut akan fokus pada kerja sama pada chip komputer dan teknologi ramah lingkungan.
“Meskipun Taiwan mengusulkan agar Stark-Watzinger bertemu dengan Menteri Luar Negeri Joseph Wu selama dia berada di pulau itu, Berlin menolak permintaan tersebut dan hanya akan setuju duduk dengan pejabat tingkat rendah,” ungkap laporan Financial Times, mengutip beberapa orang yang mengetahui negosiasi itu.
Sumber Reuters mengatakan menteri Jerman juga tidak akan menemui Presiden Tsai Ing-wen "atas instruksi pemerintah Jerman," yang berusaha "menghindari terlalu banyak mengganggu China."
Kebijakan Satu-China oleh Jerman menentukan bahwa setiap delegasi yang dikirim ke Taiwan harus dibatasi pada menteri khusus yang tugasnya tidak terkait dengan masalah kedaulatan.
Jerman melarang kunjungan kanselir, serta menteri dalam negeri, luar negeri, atau pertahanan ke Taiwan.
Perjalanan terakhir oleh menteri federal Jerman mana pun terjadi pada tahun 1997, meskipun anggota parlemen telah melakukan perjalanan ke pulau itu dalam banyak kesempatan sejak itu, hingga dan termasuk tahun ini.
Meskipun China kemungkinan akan mengutuk kunjungan tersebut, Berlin mengatakan itu tidak menandakan adanya perubahan kebijakan besar terhadap Republik Rakyat China.
“Menteri Pendidikan dan Riset Jerman Bettina Stark-Watzinger akan melakukan perjalanan ke Taipei pekan depan untuk kunjungan dua hari,” ungkap juru bicara kementeriannya pada Jumat (17/3/2023).
Jerman mencatat perjalanan tersebut akan fokus pada kerja sama pada chip komputer dan teknologi ramah lingkungan.
“Meskipun Taiwan mengusulkan agar Stark-Watzinger bertemu dengan Menteri Luar Negeri Joseph Wu selama dia berada di pulau itu, Berlin menolak permintaan tersebut dan hanya akan setuju duduk dengan pejabat tingkat rendah,” ungkap laporan Financial Times, mengutip beberapa orang yang mengetahui negosiasi itu.
Sumber Reuters mengatakan menteri Jerman juga tidak akan menemui Presiden Tsai Ing-wen "atas instruksi pemerintah Jerman," yang berusaha "menghindari terlalu banyak mengganggu China."
Kebijakan Satu-China oleh Jerman menentukan bahwa setiap delegasi yang dikirim ke Taiwan harus dibatasi pada menteri khusus yang tugasnya tidak terkait dengan masalah kedaulatan.
Jerman melarang kunjungan kanselir, serta menteri dalam negeri, luar negeri, atau pertahanan ke Taiwan.
Perjalanan terakhir oleh menteri federal Jerman mana pun terjadi pada tahun 1997, meskipun anggota parlemen telah melakukan perjalanan ke pulau itu dalam banyak kesempatan sejak itu, hingga dan termasuk tahun ini.