Demi Politik dan Ekonomi Malaysia, Mahathir Siap Mundur

Rabu, 15 Januari 2020 - 07:41 WIB
Demi Politik dan Ekonomi...
Demi Politik dan Ekonomi Malaysia, Mahathir Siap Mundur
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan siap mundur jika keputusan dewan kepresidenan Pakatan Harapan (PH) menyerukan tanggal transisi kepemimpinan. Itu menjawab kontroversi kalau dia mengulur waktu suksesi kekuasaan kepada Anwar Ibrahim.

“Saya pikir itu akan diputuskan oleh empat partai bersama-sama. Mereka yang akan memutuskan untuk mundur atautidak,” kata Mahathir dilansir Channel NewsAsia.

“Saya pikir ini akan diputuskan empat partai bersama-sama. Apakah mereka menginginkan saya mundur atau tidak,” ujarnya.

“Sejauh yang saya perhatikan, jika mereka ingin saya mundur, saya akan mundur,” katanya.

Suksesi kepemimpinan kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim telah menjadi topik panas dan perdebatan hangat sejak Mahathir, 94, kembali memimpin Malaysia setelah pemilu Mei 2018. Di bawah kesepakatan Pakatan Harapan, Anwar yang dibebaskan dari penjara setelah mendapatkan pengampunan kerajaan akan menggantikan Mahathir sebagai PM. Secara umum kesepakatan itu menjelaskan bahwa suksesi akan berlangsung dalam waktu dua tahun, tapi tidak ada kesepakatan tanggal proses transfer kekuasaan akan dilaksanakan.

Beberapa anggota parlemen PKR menekan Mahathir agar memberikan jalan bagi Anwar untuk memimpin pemerintahan pada Mei mendatang, bukan November. Bulan Mei bertepatan dengan ulang tahun Pakatan Harapan memimpin pemerintahan federal. (Baca: Mahathir Janji Mundur Demi Anwar Ibrahim, Kecuali Ditodong Pistol)

Berbicara dalam forum ber-tajuk “Should Malaysia Waituntil November for Transiti-on?”, Wong Chen, anggota parlemen dari Kelana Jaya mengatakan, kepastian waktu suksesi akan meningkatkan kepercayaan diri di tingkat pemain lokal yang berinvestasi di Malaysia. Ketika kepastian suksesi diumumkan, menurut Chen, investor asing akan menentukan langkah selanjutnya.

“Dari sisi ekonomi, ada argumen jelas bahwa kita membutuhkan kepastian dan kejelasan tentang kapan transisi kekuasaan akan dilaksanakan,” kataChen.

“Semakin cepat, maka semakin baik,” ucapnya. Menurut Wong, kepemimpinan Malaysia di bawah Mahathir tidak meningkatkan perekonomian. Itu dibuktikan karena para taipan, investor, dan bankir tidak yakin dengan masa depan politik jangka pendek. “Transisi cepat akan men-dorong kebijakan yang lebih efektif,” ujarnya.

Dari sisi politik, Wong mengungkapkan, para politikus PH membutuhkan waktu untuk mendapatkan dukungan kembali sebelum pemilu ke-15 pada 2023 mendatang. Apalagi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia sudah menjalin kerja sama. Ditambah lagi dengan kekalahan kubu PH pada pemilu sela Tanjung Piai.

Dalam perkembangan terbaru mengenai tuduhan sodomi yang dilakukan Anwar Ibrahim, jaksa agung muda membatalkan dakwaan karena tidak cukup bukti untuk mem-proses kasus tersebut. Sebelumnya, Anwar Ibrahim dituding melakukan pelecehan seksual terhadap mantan pengawal lelakinya, Muhammed Yusoff, pada September 2018. Anwar membantah tudingan tersebut dan menganggap itu “motif politik yang buruk”. (Baca juga: Tak Takut China, Malaysia Klaim Laut China Selatan)

Jaksa agung muda, EngkuNor Faizah Engku Atek mengatakan, penyelidikan kasus tersebut akan ditutup. “Evaluasi hati-hati terhadap semua bukti yang dikumpulkan dalam dokumen penyelidikan yang diserahkan polisi, kita menemukan kontradiksi dengan fakta materi yang tidak mendukung untuk menuntut seseorang,” ujarnya dilansir Reuters.

Engku Nor Faizah juga mengungkapkan bukti yang ada tidak cukup untuk mengajukan tuntutan.

Pernyataan jaksa agung muda tidak menyebut nama Anwar dan penuntut. Tapi, tudingan itu menunjukkan perlawanan “personalitas politik” pada awal Desember, baik pengacara Anwar dan Muhammed Yusoff tidak memberikan komentar mengenaikeputusan jaksa.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)