Ribuan Pemuda Suriah Pilih Belajar Bahasa Rusia di Sekolah
A
A
A
DAMASKUS - Omar al-Tawil, 15, pelajar di Damaskus menjadi salah satu dari 24.000 pemuda Suriah yang sekarang belajar bahasa Rusia di sekolah setelah pemerintah memasukkan pelajaran itu dalam kurikulum.
Rusia menjadi aliansi paling kuat bagi pemerintah Suriah, baik di dalam dan luar negeri. Banyak pemuda Suriah ingin mempelajari bahasa Rusia untuk dapat melakukan perjalanan ke Rusia atau bekerja di perusahaan-perusahaan Rusia yang diperkirakan semakin banyak di Suriah pada masa depan.
"Awalnya kami tidak paham apapun dan saat kami pertama mendengar kata-kata itu kami mulai tertawa. Ini sulit. Para guru membantu kami mencintai bahasa ini," papar Tawil pada Reuters.
Koordinator bahasa Rusia di Kementerian Pendidikan Suriah Radwal Rahhal menyatakan permintaan untuk kelas bahasa Rusia itu melebihi kapasitas yang ada.
"Kami telah memiliki lebih dari 24.000 pelajar yang belajar bahasa Rusia dan jumlah itu meningkat. Tapi kami tidak dapat menambah lagi saat ini kecuali kami memiliki lebih banyak guru," ujar Rahhal.
Kementerian Pendidikan Suriah menjelaskan, bahasa Rusia menjadi pilihan kedua bahasa asing di berbagai sekolah setelah bahasa Inggris atau Prancis pada 2014. Lulusan sastra Rusia yang ingin mengajar mengikuti kursus khusus yang diawasi para pakar dari Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Suriah pada Selasa (7/1) untuk kedua kali sejak intervensi Moskow di negara itu. Putin bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus.
Dukungan Rusia dan Iran membantu Assad memenangkan perang sipil di negara itu.
Rusia menjadi aliansi paling kuat bagi pemerintah Suriah, baik di dalam dan luar negeri. Banyak pemuda Suriah ingin mempelajari bahasa Rusia untuk dapat melakukan perjalanan ke Rusia atau bekerja di perusahaan-perusahaan Rusia yang diperkirakan semakin banyak di Suriah pada masa depan.
"Awalnya kami tidak paham apapun dan saat kami pertama mendengar kata-kata itu kami mulai tertawa. Ini sulit. Para guru membantu kami mencintai bahasa ini," papar Tawil pada Reuters.
Koordinator bahasa Rusia di Kementerian Pendidikan Suriah Radwal Rahhal menyatakan permintaan untuk kelas bahasa Rusia itu melebihi kapasitas yang ada.
"Kami telah memiliki lebih dari 24.000 pelajar yang belajar bahasa Rusia dan jumlah itu meningkat. Tapi kami tidak dapat menambah lagi saat ini kecuali kami memiliki lebih banyak guru," ujar Rahhal.
Kementerian Pendidikan Suriah menjelaskan, bahasa Rusia menjadi pilihan kedua bahasa asing di berbagai sekolah setelah bahasa Inggris atau Prancis pada 2014. Lulusan sastra Rusia yang ingin mengajar mengikuti kursus khusus yang diawasi para pakar dari Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Suriah pada Selasa (7/1) untuk kedua kali sejak intervensi Moskow di negara itu. Putin bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus.
Dukungan Rusia dan Iran membantu Assad memenangkan perang sipil di negara itu.
(sfn)