Putin Pantau Uji Rudal Hipersonik Kinzhal di Laut Hitam
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin memantau langsung latihan militer dari kapal-kapal perang Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam, dekat Crimea. Latihan itu mencakup uji coba rudal hipersonik Kinzhal.
Kremlin, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Sabtu (11/1/2020), mengatakan uji coba misil-misil hipersonik itu dilakukan dengan sepasang jet pencegat MiG-31K. Misil-misil itu ditembakkan ke target di lokasi uji militer.
Sedangkan beberapa kapal perang menenembakkan sejumlah misil, termasuk rudal jelajah Kalibr. Latihan militer itu berlangsung hari Kamis.
Kantor berita TASS melaporkan lebih dari 30 kapal perang, 40 pesawat dan satu kapal selam terlibat dalam latihan militer. "Latihan telah berhasil dilaksanakan," kata komandan tertinggi Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, melaporkan kepada Putin.
Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 dan sejak itu membangun infrastruktur militer di semenanjung tersebut.
Misil hipersonik Kinzhal dimunculkan di hadapan publik pertama kali dalam parade militer di Red Square (Lapangan Merah) pada Mei 2018. Putin mengungkapkan keberadaan Kinzhal pada bulan Maret tahun yang sama bersama dengan sistem rudal lain yang disebut-sebut tidak terkalahkan dan bisa menghindari sistem pertahanan musuh.
Media Rusia melaporkan senjata hipersonik itu mampu mencapai target hingga 2.000 km (1.250 mil)dengan membawa hulu ledak nuklir atau pun konvensional. Senjata berbahaya ini telah dikerahkan di distrik militer selatan Rusia.
Kremlin, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Sabtu (11/1/2020), mengatakan uji coba misil-misil hipersonik itu dilakukan dengan sepasang jet pencegat MiG-31K. Misil-misil itu ditembakkan ke target di lokasi uji militer.
Sedangkan beberapa kapal perang menenembakkan sejumlah misil, termasuk rudal jelajah Kalibr. Latihan militer itu berlangsung hari Kamis.
Kantor berita TASS melaporkan lebih dari 30 kapal perang, 40 pesawat dan satu kapal selam terlibat dalam latihan militer. "Latihan telah berhasil dilaksanakan," kata komandan tertinggi Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, melaporkan kepada Putin.
Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 dan sejak itu membangun infrastruktur militer di semenanjung tersebut.
Misil hipersonik Kinzhal dimunculkan di hadapan publik pertama kali dalam parade militer di Red Square (Lapangan Merah) pada Mei 2018. Putin mengungkapkan keberadaan Kinzhal pada bulan Maret tahun yang sama bersama dengan sistem rudal lain yang disebut-sebut tidak terkalahkan dan bisa menghindari sistem pertahanan musuh.
Media Rusia melaporkan senjata hipersonik itu mampu mencapai target hingga 2.000 km (1.250 mil)dengan membawa hulu ledak nuklir atau pun konvensional. Senjata berbahaya ini telah dikerahkan di distrik militer selatan Rusia.
(mas)