IAEA Belum Dapat Undangan Kunjungi Situs Nuklir Korut
A
A
A
WINA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengaku belum menerima undangan dari Pyongyang untuk mengunjungi Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Nyongbyon. Ini adalah respon atas pernyataan kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut), Jo Chol Su.
Jo Chol Su baru-baru ini mengatakan bahwa Pyongyang siap untuk memfasilirasi kunjungan pakar-pakar internasional ke situs uji coba nuklir Nyongbyon.
"Tidak, kami belum mendapat undangan dari Korut dalam bentuk apa pun," kata Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (10/12/2019).
"Anda harus tahu bahwa kami meninggalkan negara itu dengan enggan, 10 tahun yang lalu, karena kami diminta untuk segera pergi oleh pemerintah. Itu telah satu dekade, jadi kami telah kehilangan banyak informasi, rantai informasi dan pengetahuan terputus," sambungnya.
Direktur Jenderal baru IAEA juga telah menyatakan harapan untuk segera dicapainya kesepakatan politik tentang penyelesaian krisis di Semenanjung Korea.
"Tapi, saya yakin bahwa segera setelah kesepakatan politik tercapai, saat ini ada proses antara Amerika Serikat dan Korut. Dan saya berharap, bahwa akan ada kesepakatan segera dan ketika itu terjadi, tentu saja salah satu hal pertama akan sesuai dengan agensi, karena tanpa kita perjanjian tidak memiliki jaminan yang diperlukan," tukasnya.
Jo Chol Su baru-baru ini mengatakan bahwa Pyongyang siap untuk memfasilirasi kunjungan pakar-pakar internasional ke situs uji coba nuklir Nyongbyon.
"Tidak, kami belum mendapat undangan dari Korut dalam bentuk apa pun," kata Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (10/12/2019).
"Anda harus tahu bahwa kami meninggalkan negara itu dengan enggan, 10 tahun yang lalu, karena kami diminta untuk segera pergi oleh pemerintah. Itu telah satu dekade, jadi kami telah kehilangan banyak informasi, rantai informasi dan pengetahuan terputus," sambungnya.
Direktur Jenderal baru IAEA juga telah menyatakan harapan untuk segera dicapainya kesepakatan politik tentang penyelesaian krisis di Semenanjung Korea.
"Tapi, saya yakin bahwa segera setelah kesepakatan politik tercapai, saat ini ada proses antara Amerika Serikat dan Korut. Dan saya berharap, bahwa akan ada kesepakatan segera dan ketika itu terjadi, tentu saja salah satu hal pertama akan sesuai dengan agensi, karena tanpa kita perjanjian tidak memiliki jaminan yang diperlukan," tukasnya.
(esn)