Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
A
A
A
HONG KONG - Polisi Hong Kong mengaku telah melakukan penggerebekan menjelang berlangsungnya sebuah demonstrasi besar-besaran di wilayah itu, Minggu (8/12). Dalam penggerebekan itu aparat menemukan sejumlah senjata, termasuk pistol dan amunisi. Ini adalah penyitaan senjata api pertama yang terkait dengan aksi protes anti pemerintah di Hong Kong.
"Kami yakin kelompok itu berencana menggunakan senjata untuk menghasut kekacauan selama pawai hari ini dan melawan polisi," kata Lee Kwai-Wa, seorang senior superintendent dari biro Kejahatan Terorganisir Hong Kong kepada wartawan.
Seperti dilaporkan Reuters, Lee mengatakan, penggerebekan itu adalah bagian dari operasi yang dipimpin intelijen. Operasi ini bertujuan melacak sekelompok pengunjuk rasa yang melemparkan bom bensin di sebuah kantor polisi di distrik Mongkok pada 20 Oktober silam.
Beberapa jam sebelum aksi demo dimulai, polisi memperlihatkan senjata yang menurut mereka telah ditemukan dalam serangan semalam di sebelas lokasi. Turut diperlihatkan sepucuk pistol semi-otomatis Glock dengan 105 peluru, pedang samurai, sembilan tongkat panjang, botol semprotan merica, dan pisau.
Demonstran anti pemerintah melakukan aksi demo besar-besaran pada Minggu sore, ketika pengunjuk rasa mencoba untuk menjaga tekanan pada kepemimpinan kota yang pro-Beijing. Setidaknya 800 ribu orang ambil bagian dalam aksi demonstrasi ini. Sebelas orang ditangkap dalam aksi demonstrasi kali ini.
Pada Senin (9/12), aksi demonstrasi anti pemerintah di Hong Kong telah berlangsung genap enam bulan. Para pengunjuk rasa terus melakukan tekanan kepada pemerintah Hong Kong dan meminta dunia internasional mendukung gerakan mereka.
"Kami yakin kelompok itu berencana menggunakan senjata untuk menghasut kekacauan selama pawai hari ini dan melawan polisi," kata Lee Kwai-Wa, seorang senior superintendent dari biro Kejahatan Terorganisir Hong Kong kepada wartawan.
Seperti dilaporkan Reuters, Lee mengatakan, penggerebekan itu adalah bagian dari operasi yang dipimpin intelijen. Operasi ini bertujuan melacak sekelompok pengunjuk rasa yang melemparkan bom bensin di sebuah kantor polisi di distrik Mongkok pada 20 Oktober silam.
Beberapa jam sebelum aksi demo dimulai, polisi memperlihatkan senjata yang menurut mereka telah ditemukan dalam serangan semalam di sebelas lokasi. Turut diperlihatkan sepucuk pistol semi-otomatis Glock dengan 105 peluru, pedang samurai, sembilan tongkat panjang, botol semprotan merica, dan pisau.
Demonstran anti pemerintah melakukan aksi demo besar-besaran pada Minggu sore, ketika pengunjuk rasa mencoba untuk menjaga tekanan pada kepemimpinan kota yang pro-Beijing. Setidaknya 800 ribu orang ambil bagian dalam aksi demonstrasi ini. Sebelas orang ditangkap dalam aksi demonstrasi kali ini.
Pada Senin (9/12), aksi demonstrasi anti pemerintah di Hong Kong telah berlangsung genap enam bulan. Para pengunjuk rasa terus melakukan tekanan kepada pemerintah Hong Kong dan meminta dunia internasional mendukung gerakan mereka.
(esn)