Pemimpin Hong Kong: UU AS Akan Rusak Kepercayaan Bisnis
A
A
A
HONG KONG - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyatakan Undang-undang (UU) Amerika Serikat (AS) yang mendukung demonstran dapat merusak kepercayaan bisnis di pusat keuangan Asia tersebut.
Pernyataan itu muncul saat Lam mengumumkan paket keempat kebijakan pemulihan untuk mendorong ekonomi Hong Kong yang terkena dampak unjuk rasa. Lam menganggap UU Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Hong Kong yang disahkan AS pekan lalu sangat tidak diperlukan.
UU itu mengharuskan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS melakukan sertifikasi per tahun bahwa Hong Kong tetap memiliki otonomi yang cukup untuk layak bagi syarat perdagangan AS. UU itu juga memiliki ancaman sanksi untuk pelanggaran HAM.
"Dampak saat ini pada kepercayaan karena korporat akan khawatir tentang langkah yang mungkin diambil pemerintah AS di masa depan setelah mereka meninjau legislasi ini," papar Lam, dilansir Reuters.
Lam tidak menyebut dengan rinci kebijakan pemulihan tambahan untuk mendorong aktivitas ekonomi. Pemerintah sebelumnya menawarkan paket pemulihan senilai USD2,7 miliar untuk mendukung ekonomi, terutama sektor transportasi, pariwisata dan ritel.
Kerusuhan telah mengganggu penjualan ritel yang turun drastis pada Oktober saat unjuk rasa membuat takut para turis dan menekan belanja wisatawan.
Sebagai langkah balasan, China melarang pesawat dan kapal militer AS mengunjungi Hong Kong. Langkah China ini pun turut berdampak pada ekonomi Hong Kong.
Pernyataan itu muncul saat Lam mengumumkan paket keempat kebijakan pemulihan untuk mendorong ekonomi Hong Kong yang terkena dampak unjuk rasa. Lam menganggap UU Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Hong Kong yang disahkan AS pekan lalu sangat tidak diperlukan.
UU itu mengharuskan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS melakukan sertifikasi per tahun bahwa Hong Kong tetap memiliki otonomi yang cukup untuk layak bagi syarat perdagangan AS. UU itu juga memiliki ancaman sanksi untuk pelanggaran HAM.
"Dampak saat ini pada kepercayaan karena korporat akan khawatir tentang langkah yang mungkin diambil pemerintah AS di masa depan setelah mereka meninjau legislasi ini," papar Lam, dilansir Reuters.
Lam tidak menyebut dengan rinci kebijakan pemulihan tambahan untuk mendorong aktivitas ekonomi. Pemerintah sebelumnya menawarkan paket pemulihan senilai USD2,7 miliar untuk mendukung ekonomi, terutama sektor transportasi, pariwisata dan ritel.
Kerusuhan telah mengganggu penjualan ritel yang turun drastis pada Oktober saat unjuk rasa membuat takut para turis dan menekan belanja wisatawan.
Sebagai langkah balasan, China melarang pesawat dan kapal militer AS mengunjungi Hong Kong. Langkah China ini pun turut berdampak pada ekonomi Hong Kong.
(sfn)