Putin dan Xi Jinping Luncurkan Jaringan Pipa Gas Rusia ke China

Selasa, 03 Desember 2019 - 01:01 WIB
Putin dan Xi Jinping...
Putin dan Xi Jinping Luncurkan Jaringan Pipa Gas Rusia ke China
A A A
SOCHI - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping mengawasi peluncurkan jaringan pipa yang akan menyalurkan gas alam dari Siberia ke China timur laut.

Kehadiran jaringan pipa gas itu mendorong kerja sama ekonomi dan politik antara Moskow dan Beijing. Dimulainya pengiriman gas melalui jaringan pipa Power of Siberia itu mencerminkan upaya Moskow memperkuat pasar ke Timur untuk mencegah kerugian akibat sanksi keuangan Barat terkait langkah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014.

Langkah ini memperkuat posisi China sebagai pasar ekspor utama Rusia dan memberi Rusia peluang pasar baru di luar Eropa. Perkembangan ini muncul saat Moskow berharap dapat meluncurkan dua proyek energi skala besar lainnya yakni jaringan pipa gas bawah laut Baltik menuju Jerman, Nord Steam 2, dan jaringan pipa TurkStream ke Turki serta Eropa selatan.

Jaringan pipa Power of Siberia sepanjang 3.000 km akan mengangkut gas dari ladang gas Chayandinskoye dan Kovytka di Siberita timur, proyek yang akan berlangsung selama tiga dekade dan menghasilkan USD400 miliar untuk kas negara Rusia.

"Ini benar-benar acara historis tidak hanya untuk pasar energi global tapi untuk kita, bagi Rusia dan China," ungkap Putin yang menyaksikan peluncuran itu melalui jaringan video dari resor Sochi, Laut Hitam Rusia.

Dia menambahkan, "Langkah ini membawa kerja sama energi strategis Rusia-China menuju level baru dan membawa kita mendekat untuk memenuhi tugas itu, disusun bersama dengan Pemimpin China Xi Jinping, menjadikan perdagangan bilateral USD200 miliar pada 2024."

Jaringan pipa baru itu muncul di Heilongjiang, perbatasan Rusia, dan menuju Jilin dan Liaoning, pusat biji-bijian utama China.

Aliran gas melalui jaringan pipa itu akan naik bertahap menjadi 38 miliar meter kubik per tahun pada 2025, sehingga China menjadi konsumen gas terbesar kedua bagi Rusia setelah Jerman.
(sfn)
Berita Terkait
Ukraina Lirik Bantuan...
Ukraina Lirik Bantuan dari China
Pesawat Pembom TU-95...
Pesawat Pembom TU-95 MS Rusia dan Xian H-6 China Patroli Bersama Dekat Laut Jepang
Rusia Usulkan China...
Rusia Usulkan China Dilibatkan dalam KTT G7
Pulau Terbesar Rusia...
Pulau Terbesar Rusia Undang China dan India Buat Garap Sumber Energinya
RRC-Rusia dan Geopolitik...
RRC-Rusia dan Geopolitik Energi
AS Takut Teknologi FOBS...
AS Takut Teknologi FOBS China Dipakai Rusia, Ini Kecanggihannya
Berita Terkini
India Diversifikasi...
India Diversifikasi Impor, China Tak Lagi Jadi Andalan Utama
25 menit yang lalu
Zelensky Gunakan Detektor...
Zelensky Gunakan Detektor Kebohongan untuk Menyelidiki Kebocoran
32 menit yang lalu
Pemerintah Israel Dukung...
Pemerintah Israel Dukung Pemukim Ilegal Usir Warga Palestina di Tepi Barat
7 jam yang lalu
Mesir Ajukan Usulan...
Mesir Ajukan Usulan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan Baru
9 jam yang lalu
Adakah Hubungan Gelap...
Adakah Hubungan Gelap Antara Raja Ganja Polandia dan Skandal Senjata Ukraina?
10 jam yang lalu
Video Serangan terhadap...
Video Serangan terhadap Petugas Medis Bulan Sabit Merah Ungkap Kebohongan Israel
11 jam yang lalu
Infografis
Alasan AS Hindari Perlombaan...
Alasan AS Hindari Perlombaan Senjata Nuklir Lawan Rusia dan China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved