Boris Johnson Janjikan Brexit Segera Terwujud

Senin, 25 November 2019 - 06:07 WIB
Boris Johnson Janjikan...
Boris Johnson Janjikan Brexit Segera Terwujud
A A A
LONDON - Partai Konservatif mengumumkan program untuk menarik dukungan pada pemilu pada Desember mendatang. Mereka menjanjikan akan membuat Rencana Undang-Undang Kesepakatan Penarikan Diri sebelum Natal mewujudkan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit (Britain Exit) bisa tercapai sebelum akhir Januari.

“Saya akan mewujudkan Brexit segera terlaksana,” kata Perdana Menteri (PM) Boris Johnson. “Kita harus membuka halaman baru dari perpecahan, penundaan yang terjadi selama tahun-tahun belakangan,” ungkapnya.

Johnson menjelaskan, agenda utamanya adalah mempersatukan bangsa besar ini untuk tahun-tahun mendatang. “Awal Natal, kami akan menghadiahkan bagi bangsa ini menuju Brexit dan parlemen akan bekerja untuk rakyat,” ujarnya dilansir Reuters.

Namun, janji tersebut tentunya akan terwujud jika Partai Konservatif meraih mayoritas di parlemen pada pemilu 12 Desember mendatang. Tujuan utama Johnson adalah agar anggota parlemen INggris meratifikasi kesepakatan Brexit yang menegaskan Inggris akan keluar dari Uni Eropa (UE) pada 31 Januari mendatang. Jika tidak, maka semua program tersebut akan sulit menjadi suatu kenyataan manis.

Partai Konservatif juga akan memberikan investasi lebih besar untuk Lembaga Kesehatan Publik, sekolah-sekolah, dan kepolisian. Pemerintah akan merekrut lebih dari 20.000 petugas polisi baru dalam tiga tahun mendatang.

“Program Partai Konservatif itu menunjukkan bagaimana sejarah pemilu Inggris yang transparan dan detail,” ungkap Menteri Keuangan Sajid Javid.

Meskipun tetap menjanjikan tidak ada komitmen kenaikan pajak, Javid tetap menyarankan hutang tetap menjadi solusi, dan tetap menjaga agar hutang Inggris tetap rendah.

Namun demikian, Paul Johnson, Direktur Institute untuk Kajian Fiskal, menyatakan posisi Konservatif mengenai pajak akan sangat terbatas karena tidak mampu mengatasi tekanan finansial dalam program Asuransi Kesehatan di tengah masyarakat yang semakin menua. “Jika kita terus mengabaikan penghematan, kita akan membutuhkan banyak uang untuk pelayanan kesehatan,” katanya.

Mau tak mau, kata Paul Johnson, pemerintah harus menaikkan pajak atau menurunkan pelayanan publik. “Tidak ada partai yang serius menyampaikan pesan ini kepada pemilih. Konservatif pun mengatakan, ‘tidak perlu masyarakat harus membayar’,” ujarnya.

Program yang dikemukakan Johnson itu sebagai pembeda dengan Partai Buruh yang menjanjikan kenaikan pajak bagi orang kaya dan perusahaan besar. (Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7548 seconds (0.1#10.140)