Jenderal AS: Aliansi Internasional Solusi Hadapi Iran
A
A
A
MANAMA - Aliansi internasional yang strategis berhasil melawan perilaku merusak Iran di Timur Tengah. Hal itu diungkapkan oleh Komandan Komando Sentral Amerika Serikat (CENTCOM) Jenderal Kenneth McKenzie.
“Terkadang rezim Iran telah membuktikan dirinya sebagai pengganggu di lingkungan tersebut. Dan satu-satunya cara untuk menghadapi pelaku intimidasi adalah dengan melakukannya bersama-sama,” kata McKenzie dalam pidatonya di pertemuan tahunan Dialog Manama IISS.
Menurut McKenzie, Iran telah menjadi ancaman utama bagi keamanan maritim di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir, merujuk pada upaya rezim itu untuk menghambat navigasi di sekitar Selat Hormuz. Presiden Iran Hassan Rouhani mengancam akan menutup Selat Hormuz dan pasukan militer Iran telah menyita kapal dagang dari beberapa negara.
Konsepsi Keamanan Maritim Internasional (IMSC) yang dipimpin AS - yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain - dibentuk setelah serangan terhadap tanker minyak yang secara luas dikaitkan dengan Iran. IMSC adalah aliansi yang bertujuan untuk memastikan kebebasan navigasi maritim dan perdagangan internasional di Teluk Arab, Teluk Oman, Laut Merah, dan Selat Hormuz serta Bab al-Mandeb.
McKenzie mengatakan bahwa IMSC telah terbukti berhasil menggagalkan tindakan buruk Teheran.
"Seandainya Iran tidak melakukan tindakan (penyitaan kapal) itu, mungkin tidak ada kebutuhan untuk IMSC. Tetapi karena sudah beroperasi, tidak ada tindakan ini terjadi,” ucap McKenzie.
Sementara IMSC mungkin menghalangi perilaku maritim Iran, McKenzie mengatakan ketika kampanye "tekanan maksimum" pemerintah Trump di Teheran meningkat, ia menilai rezim Teheran dapat melakukan sesuatu yang tidak bertanggung jawab sebagai balasannya.
"Mungkin saja mereka (rezim Iran) akan melakukan sesuatu yang tidak bertanggung jawab ... mungkin saja mereka akan menyerang tetangga mereka. Mereka telah menunjukkan bahwa mereka bertindak tidak bertanggung jawab,” tutur McKenzie dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, Minggu (24/11/2019).
McKenzie menunjuka serangan 14 September terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco, dengan mengatakan bukti "jelas dan meyakinkan" serangan itu berasal dari Iran.
Iran membantah pihaknya mengatur serangan itu dan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman mengaku bertanggung jawab. McKenzie mengatakan strategi Iran yang tidak bertanggung jawab tidak lagi bekerja sekarang karena ada aset pengintaian tambahan di wilayah tersebut.
“Rezim Iran telah melakukan banyak serangan non-atribut di masa lalu ketika mereka tidak berpikir ada yang melihat. Mereka lebih suka kegelapan, tempat kegiatan mereka bisa disembunyikan. Mereka tidak melakukannya dengan baik dalam sorotan atau paparan penuh pada siang hari," ujar McKenzie.
Dikatakan oleh McKenzie, AS menanggapi serangan itu dengan memperkuat sekutunya Arab Saudi dengan sistem rudal Patriot, radar darat, dan kemampuan lainnya.
"Kami bekerja sama dengan Saudi untuk meningkatkan jaringan sistem mereka yang akan membuat mereka lebih mampu bertahan melawan ancaman semacam ini," ungkap McKenzie.
McKenzie mengatakan bahwa Iran perlu tahu bahwa aksi itu tidak akan menjadi produktif dalam jangka panjang jika rezim Teheran memilih untuk bertindak dalam domain militer.
"Itulah pesan yang kami (CENTCOM) coba sampaikan ke Iran - melalui kekuatan yang kami bawa (ke wilayah), melalui bala bantuan ke Arab Saudi, melalui konsultasi dengan sekutu kami," tukas McKenzie.
“Terkadang rezim Iran telah membuktikan dirinya sebagai pengganggu di lingkungan tersebut. Dan satu-satunya cara untuk menghadapi pelaku intimidasi adalah dengan melakukannya bersama-sama,” kata McKenzie dalam pidatonya di pertemuan tahunan Dialog Manama IISS.
Menurut McKenzie, Iran telah menjadi ancaman utama bagi keamanan maritim di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir, merujuk pada upaya rezim itu untuk menghambat navigasi di sekitar Selat Hormuz. Presiden Iran Hassan Rouhani mengancam akan menutup Selat Hormuz dan pasukan militer Iran telah menyita kapal dagang dari beberapa negara.
Konsepsi Keamanan Maritim Internasional (IMSC) yang dipimpin AS - yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain - dibentuk setelah serangan terhadap tanker minyak yang secara luas dikaitkan dengan Iran. IMSC adalah aliansi yang bertujuan untuk memastikan kebebasan navigasi maritim dan perdagangan internasional di Teluk Arab, Teluk Oman, Laut Merah, dan Selat Hormuz serta Bab al-Mandeb.
McKenzie mengatakan bahwa IMSC telah terbukti berhasil menggagalkan tindakan buruk Teheran.
"Seandainya Iran tidak melakukan tindakan (penyitaan kapal) itu, mungkin tidak ada kebutuhan untuk IMSC. Tetapi karena sudah beroperasi, tidak ada tindakan ini terjadi,” ucap McKenzie.
Sementara IMSC mungkin menghalangi perilaku maritim Iran, McKenzie mengatakan ketika kampanye "tekanan maksimum" pemerintah Trump di Teheran meningkat, ia menilai rezim Teheran dapat melakukan sesuatu yang tidak bertanggung jawab sebagai balasannya.
"Mungkin saja mereka (rezim Iran) akan melakukan sesuatu yang tidak bertanggung jawab ... mungkin saja mereka akan menyerang tetangga mereka. Mereka telah menunjukkan bahwa mereka bertindak tidak bertanggung jawab,” tutur McKenzie dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, Minggu (24/11/2019).
McKenzie menunjuka serangan 14 September terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco, dengan mengatakan bukti "jelas dan meyakinkan" serangan itu berasal dari Iran.
Iran membantah pihaknya mengatur serangan itu dan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman mengaku bertanggung jawab. McKenzie mengatakan strategi Iran yang tidak bertanggung jawab tidak lagi bekerja sekarang karena ada aset pengintaian tambahan di wilayah tersebut.
“Rezim Iran telah melakukan banyak serangan non-atribut di masa lalu ketika mereka tidak berpikir ada yang melihat. Mereka lebih suka kegelapan, tempat kegiatan mereka bisa disembunyikan. Mereka tidak melakukannya dengan baik dalam sorotan atau paparan penuh pada siang hari," ujar McKenzie.
Dikatakan oleh McKenzie, AS menanggapi serangan itu dengan memperkuat sekutunya Arab Saudi dengan sistem rudal Patriot, radar darat, dan kemampuan lainnya.
"Kami bekerja sama dengan Saudi untuk meningkatkan jaringan sistem mereka yang akan membuat mereka lebih mampu bertahan melawan ancaman semacam ini," ungkap McKenzie.
McKenzie mengatakan bahwa Iran perlu tahu bahwa aksi itu tidak akan menjadi produktif dalam jangka panjang jika rezim Teheran memilih untuk bertindak dalam domain militer.
"Itulah pesan yang kami (CENTCOM) coba sampaikan ke Iran - melalui kekuatan yang kami bawa (ke wilayah), melalui bala bantuan ke Arab Saudi, melalui konsultasi dengan sekutu kami," tukas McKenzie.
(ian)