Didakwa Korupsi, PM Israel Netanyahu Merasa Hendak Dikudeta
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak semua dakwaan korupsi dari Jaksa Agung. Menurutnya, dakwaan itu salah, bermotivasi politik dan upaya kudeta terhadap dirinya sebagai pemimpin negara Yahudi.
Pernyataan Netanyahu muncul beberapa jam setelah Jaksa Agung Avichai Mandelblit secara resmi mengumumkan dakwaan korupsi terhadap perdana menteri tersebut. Menurut Mandelblit, Netanyahu didakwa terlibat suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga skandal yang berbeda.
"Apa yang terjadi di sini adalah upaya untuk melakukan kudeta terhadap perdana menteri," kata Netanyahu, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (22/11/2019). "Objek investigasi adalah untuk mengusir kubu sayap kanan dari pemerintah," katanya lagi.
Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengumumkan dakwaan disampaikan berdasarkan bukti hukum yang kuat.
Tapi Netanyahu meragukan para penyelidik."Penyelidik bukan mengejar, mereka mengejar saya," katanya.
Dalam pidato 15 menit, Netanyahu mencerca lawan-lawan politiknya dan lembaga-lembaga negara, serta menuduh polisi dan pengadilan bersikap bias. Politisi veteran itu berpendapat sudah waktunya untuk penyelidikan terhadap para penyelidik. (Baca: PM Israel Benjamin Netanyahu Resmi Didakwa Korupsi )
Dia berjanji untuk melanjutkan kekuasaannya sebagai perdana menteri meskipun ada kemungkinan menjalani proses pengadilan dan mendapat tekanan politik yang kuat.
"Saya akan terus memimpin negara ini, sesuai dengan surat hukum," katanya. "Saya tidak akan membiarkan kebohongan menang."
Pernyataan Netanyahu muncul beberapa jam setelah Jaksa Agung Avichai Mandelblit secara resmi mengumumkan dakwaan korupsi terhadap perdana menteri tersebut. Menurut Mandelblit, Netanyahu didakwa terlibat suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga skandal yang berbeda.
"Apa yang terjadi di sini adalah upaya untuk melakukan kudeta terhadap perdana menteri," kata Netanyahu, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (22/11/2019). "Objek investigasi adalah untuk mengusir kubu sayap kanan dari pemerintah," katanya lagi.
Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengumumkan dakwaan disampaikan berdasarkan bukti hukum yang kuat.
Tapi Netanyahu meragukan para penyelidik."Penyelidik bukan mengejar, mereka mengejar saya," katanya.
Dalam pidato 15 menit, Netanyahu mencerca lawan-lawan politiknya dan lembaga-lembaga negara, serta menuduh polisi dan pengadilan bersikap bias. Politisi veteran itu berpendapat sudah waktunya untuk penyelidikan terhadap para penyelidik. (Baca: PM Israel Benjamin Netanyahu Resmi Didakwa Korupsi )
Dia berjanji untuk melanjutkan kekuasaannya sebagai perdana menteri meskipun ada kemungkinan menjalani proses pengadilan dan mendapat tekanan politik yang kuat.
"Saya akan terus memimpin negara ini, sesuai dengan surat hukum," katanya. "Saya tidak akan membiarkan kebohongan menang."
(mas)