Swedia Hentikan Investigasi Pemerkosaan Assange Setelah 10 Tahun
A
A
A
STOCKHOLM - Kejaksaan Swedia menghentikan investigasi kasus pemerkosaan terhadap pendiri WikiLeaks Julian Assange. Keputusan itu mengakhiri hampir 10 tahun kasus yang membuat Assange bersembunyi di Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador di London untuk menghindari ekstradisi.
Meski keputusan kejaksaan itu dapat digugat, kemungkinan kasus itu ditutup setelah diluncurkan pada 2010. Pengacara penggugat menyatakan kliennya sedang mempelajari apakah akan menggugat keputusan kejaksaan itu.
Assange menghindari pembebasan bersyarat di Inggris agar tidak diesktradisi dan bersembunyi di Kedubes Ekuador sejak 2012. Dia kemudian dibawa keluar oleh kepolisian pada April tahun ini dan kini dipenjara untuk melawan ekstradisi ke Amerika Serikat (AS) dalam kasus peretasan komputer dan tuduhan spionase yang diumumkan setelah dia keluar dari kedubes itu.
Saat Assange berada di kedubes, undang-undang pembatasan telah habis untuk investigasi semua kasusnya kecuali satu dari beberapa gugatan kejahatan seks Swedia yang diajukan dua wanita. Deputi Kepala Kejaksaan Eva-Marie Persson membuka kembali sisa kasus itu setelah Assange keluar dari kedubes tapi pada Selasa (19/11) menyatakan berlalunya waktu berarti tidak cukup bukti untuk mendakwa Assange.
"Setelah melakukan penilaian komprehensif tentan apa yang muncul selama investigasi awal, saya kemudian membuat penilaian bahwa bukti tidak cukup kuat untuk membentuk dasar bagi pengajuan dakwaan. Sembilan tahun telah berlalu. Waktu menjadi pemain dalam keputusan ini," ungkap Persson, dilansir Reuters.
Assange, 48, merupakan warga Australia yang berulang kali menyangkal tuduhan kejahatan seks itu. Dia menganggap berbagai tuduhan itu rencana untuk menyudutkannya dan membuatnya diekstradisi ke AS.
"Mari kita sekarang fokus pada ancaman yang diungkapkan Assange selama beberapa tahun: penuntutan agresif oleh AS dan ancaman pada Amandemen Pertama," papar Pemimpin Redaksi WikiLeaks Kristinn Hrafnsson.
Pengacara Assange asal Swedia, Per Samuelson menyatakan sejauh ini dia mengetahui para pengacara Inggris belum dapat menghubungi Assange di penjara untuk menginformasikan keputusan Swedia itu. "Dia tidak suka dengna cara dia diperlakukan. Dia telah kehilangan keyakinan pada sistem peradilan Swedia sejak beberapa tahun silam," kata Samuelson.
Meski keputusan kejaksaan itu dapat digugat, kemungkinan kasus itu ditutup setelah diluncurkan pada 2010. Pengacara penggugat menyatakan kliennya sedang mempelajari apakah akan menggugat keputusan kejaksaan itu.
Assange menghindari pembebasan bersyarat di Inggris agar tidak diesktradisi dan bersembunyi di Kedubes Ekuador sejak 2012. Dia kemudian dibawa keluar oleh kepolisian pada April tahun ini dan kini dipenjara untuk melawan ekstradisi ke Amerika Serikat (AS) dalam kasus peretasan komputer dan tuduhan spionase yang diumumkan setelah dia keluar dari kedubes itu.
Saat Assange berada di kedubes, undang-undang pembatasan telah habis untuk investigasi semua kasusnya kecuali satu dari beberapa gugatan kejahatan seks Swedia yang diajukan dua wanita. Deputi Kepala Kejaksaan Eva-Marie Persson membuka kembali sisa kasus itu setelah Assange keluar dari kedubes tapi pada Selasa (19/11) menyatakan berlalunya waktu berarti tidak cukup bukti untuk mendakwa Assange.
"Setelah melakukan penilaian komprehensif tentan apa yang muncul selama investigasi awal, saya kemudian membuat penilaian bahwa bukti tidak cukup kuat untuk membentuk dasar bagi pengajuan dakwaan. Sembilan tahun telah berlalu. Waktu menjadi pemain dalam keputusan ini," ungkap Persson, dilansir Reuters.
Assange, 48, merupakan warga Australia yang berulang kali menyangkal tuduhan kejahatan seks itu. Dia menganggap berbagai tuduhan itu rencana untuk menyudutkannya dan membuatnya diekstradisi ke AS.
"Mari kita sekarang fokus pada ancaman yang diungkapkan Assange selama beberapa tahun: penuntutan agresif oleh AS dan ancaman pada Amandemen Pertama," papar Pemimpin Redaksi WikiLeaks Kristinn Hrafnsson.
Pengacara Assange asal Swedia, Per Samuelson menyatakan sejauh ini dia mengetahui para pengacara Inggris belum dapat menghubungi Assange di penjara untuk menginformasikan keputusan Swedia itu. "Dia tidak suka dengna cara dia diperlakukan. Dia telah kehilangan keyakinan pada sistem peradilan Swedia sejak beberapa tahun silam," kata Samuelson.
(sfn)