Arab Saudi Kategorikan Homoseks dan Ateisme sebagai Ide Ekstremis
A
A
A
RIYADH - Sebuah video promosi yang diterbitkan oleh otoritas keamanan negara Arab Saudi mengategorikan feminisme, homoseksualitas dan ateisme sebagai ide-ide ekstremis. Namun, video tersebut dihapus setelah menuai kritikan dari kelompok hak asasi manusia (HAM).
Klip animasi yang di-posting di Twitter pada akhir pekan oleh akun terverifikasi dari Departemen Umum untuk Kontra-Ekstremisme mengatakan; "Semua bentuk ekstremisme dan penyimpangan tidak dapat diterima".
Konten video yang dikutip Reuters, Selasa (12/11/2019), mencantumkan homoseksualitas, feminisme, dan ateisme sebagai takfiri.
"Jangan lupa bahwa kelebihan apa pun dengan mengorbankan tanah air dianggap ekstremisme," bunyi video promosi tersebut."Semua bentuk ekstremisme dan penyimpangan tidak dapat diterima," lanjut video itu.
Video itu dihapus sekitar pukul 05.30 pagi pada hari Selasa.
Di bawah hukum Saudi, kelompok pendukung yang digolongkan sebagai organisasi ekstremis dapat dipenjara.
Homoseksualitas dan ateisme telah lama ilegal dan dapat dihukum mati di monarki absolut, di mana protes publik dan partai politik dilarang dan media dikontrol dengan ketat.
Klip animasi yang di-posting di Twitter pada akhir pekan oleh akun terverifikasi dari Departemen Umum untuk Kontra-Ekstremisme mengatakan; "Semua bentuk ekstremisme dan penyimpangan tidak dapat diterima".
Konten video yang dikutip Reuters, Selasa (12/11/2019), mencantumkan homoseksualitas, feminisme, dan ateisme sebagai takfiri.
"Jangan lupa bahwa kelebihan apa pun dengan mengorbankan tanah air dianggap ekstremisme," bunyi video promosi tersebut."Semua bentuk ekstremisme dan penyimpangan tidak dapat diterima," lanjut video itu.
Video itu dihapus sekitar pukul 05.30 pagi pada hari Selasa.
Di bawah hukum Saudi, kelompok pendukung yang digolongkan sebagai organisasi ekstremis dapat dipenjara.
Homoseksualitas dan ateisme telah lama ilegal dan dapat dihukum mati di monarki absolut, di mana protes publik dan partai politik dilarang dan media dikontrol dengan ketat.
(mas)