Rusia Prihatin AS Kirim Pasukan untuk Jaga Ladang Minyak Suriah
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengungkapkan keberatannya atas rencana Amerika Serikat (AS) mempertahankan kehadiran militernya di dekat ladang minyak Suriah. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.
"Kami benar-benar prihatin dengan fakta bahwa sinyal dari Gedung Putih dapat menyiratkan pendekatan yang sama yang bertujuan mempertahankan kondisi untuk melanjutkan tekanan multi-komponen pada otoritas yang sah di Damaskus," Ryabkov.
"Di situlah kita tidak bertemu langsung dengan AS tentang pendekatan terhadap situasi ini, dan itu tidak mungkin terjadi sebaliknya," imbuh Ryabkov seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (26/10/2019).
Presiden AS Donald Trump awal bulan ini memerintahkan penarikan pasukan dari timur laut Suriah yang menjadi medan tempur baru dua sekutunya, Turki dan Pasukan Demokrat Surih yang sebagian besar didukung Kurdi. Namun, Trump baru-baru ini menyatakan niatnya untuk mengamankan ladang minyak di timur negara itu. (Baca juga: Trump Akui Pertahankan Pasukan AS di Suriah untuk Jaga Minyak )
Pada Rabu, AS berencana melibatkan pengerahan setengah batalyon brigade tim tempur Angkatan Darat, termasuk sekitar 30 tank Abrams, bersama dengan Pasukan Demokrat Suriah di Suriah timur. The Wall Street Journal kemudian melaporkan hari Kamis bahwa langkah seperti itu dapat mencakup sekitar 500 tentara, yang semuanya merasa Moskow memblokir klaim Damaskus atas sumber daya alamnya sendiri. (Baca juga: AS Isyaratkan Akan Kerahkan Tank dan Ratusan Tentara ke Suriah )
"Kami benar-benar prihatin dengan fakta bahwa sinyal dari Gedung Putih dapat menyiratkan pendekatan yang sama yang bertujuan mempertahankan kondisi untuk melanjutkan tekanan multi-komponen pada otoritas yang sah di Damaskus," Ryabkov.
"Di situlah kita tidak bertemu langsung dengan AS tentang pendekatan terhadap situasi ini, dan itu tidak mungkin terjadi sebaliknya," imbuh Ryabkov seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (26/10/2019).
Presiden AS Donald Trump awal bulan ini memerintahkan penarikan pasukan dari timur laut Suriah yang menjadi medan tempur baru dua sekutunya, Turki dan Pasukan Demokrat Surih yang sebagian besar didukung Kurdi. Namun, Trump baru-baru ini menyatakan niatnya untuk mengamankan ladang minyak di timur negara itu. (Baca juga: Trump Akui Pertahankan Pasukan AS di Suriah untuk Jaga Minyak )
Pada Rabu, AS berencana melibatkan pengerahan setengah batalyon brigade tim tempur Angkatan Darat, termasuk sekitar 30 tank Abrams, bersama dengan Pasukan Demokrat Suriah di Suriah timur. The Wall Street Journal kemudian melaporkan hari Kamis bahwa langkah seperti itu dapat mencakup sekitar 500 tentara, yang semuanya merasa Moskow memblokir klaim Damaskus atas sumber daya alamnya sendiri. (Baca juga: AS Isyaratkan Akan Kerahkan Tank dan Ratusan Tentara ke Suriah )
(ian)