AS Masih Tekan Turki agar Hancurkan Sistem Rudal S-400 Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) masih dalam pembicaraan dengan Turki untuk menekan Ankara menjauhi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia yang dibelinya. Menjauhi yang dimaksud Washington termasuk mematikan dan menghancurkan senjata pertahanan canggih tersebut.
Upaya Washington itu diungkap seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada hari Jumat.
"Masih ada pekerjaan untuk membuat orang-orang Turki menjauh dari S-400; baik mematikannya, mengirimnya kembali, menghancurkannya, apa pun yang Anda miliki," kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip Reuters, Sabtu (26/10/2019).
"Itu masih merupakan masalah yang sedang berlangsung. Kita sedang berbicara tentang mediasi ulang, penanganan ulang, rekonsiliasi. Itu bukan hal yang baru," katanya lagi.
Baterai S-400 Rusia mulai berdatangan di Turki pada bulan Juli tetapi belum diaktifkan.
AS dan Turki yang merupakan sekutu di keanggotaan NATO telah berseteru soal pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, yang menurut Washington tidak kompatibel dengan pertahanan NATO dan menimbulkan ancaman bagi jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin.
Washington sebelumnya telah memperingatkan bahwa Ankara akan menghadapi sanksi atas pembelian senjata pertahanan Moskow dan mencoretnya dari program pesawat jet tempur F-35. Namun, sanksi tersebut sejauh ini belum dijatuhkan.
Menurut pejabat tersebut, risiko sanksi di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi atau CAATSA adalah bagian dari serangkaian masalah yang lebih luas yang belum diselesaikan Amerika Serikat dengan Turki.
Upaya Washington itu diungkap seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada hari Jumat.
"Masih ada pekerjaan untuk membuat orang-orang Turki menjauh dari S-400; baik mematikannya, mengirimnya kembali, menghancurkannya, apa pun yang Anda miliki," kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip Reuters, Sabtu (26/10/2019).
"Itu masih merupakan masalah yang sedang berlangsung. Kita sedang berbicara tentang mediasi ulang, penanganan ulang, rekonsiliasi. Itu bukan hal yang baru," katanya lagi.
Baterai S-400 Rusia mulai berdatangan di Turki pada bulan Juli tetapi belum diaktifkan.
AS dan Turki yang merupakan sekutu di keanggotaan NATO telah berseteru soal pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, yang menurut Washington tidak kompatibel dengan pertahanan NATO dan menimbulkan ancaman bagi jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin.
Washington sebelumnya telah memperingatkan bahwa Ankara akan menghadapi sanksi atas pembelian senjata pertahanan Moskow dan mencoretnya dari program pesawat jet tempur F-35. Namun, sanksi tersebut sejauh ini belum dijatuhkan.
Menurut pejabat tersebut, risiko sanksi di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi atau CAATSA adalah bagian dari serangkaian masalah yang lebih luas yang belum diselesaikan Amerika Serikat dengan Turki.
(mas)