Artileri Turki Meledak Dekat Pos Militer AS di Suriah

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 06:15 WIB
Artileri Turki Meledak...
Artileri Turki Meledak Dekat Pos Militer AS di Suriah
A A A
WASHINGTON - Para pejabat mengatakan sebuah ledakan terjadi di dekat pos militer Amerika Serikat (AS) di Suriah utara pada Jumat waktu setempat. Tidak ada personil AS yang dilaporkan terluka akibat ledakan yang kemungkinan disebabkan oleh artileri Turki itu. Insiden itu menyoroti risiko pasukan AS di saat Turki melancarkan aksi ofensif di negara itu.

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sumber ledakan tidak jelas. Namun, ledakan itu bertepatan dengan serangan oleh Turki di timur laut Suriah terhadap pasukan Kurdi yang merupakan sekutu AS.

Para pejabat mengatakan pasukan AS berada di pos terdepan pada saat itu, tetapi tidak ada kegiatan lebih lanjut sejak itu. Pasukan AS telah memiliki kemitraan yang sukses dengan milisi Kurdi YPG di Suriah untuk menggulingkan kelompok Negara Islam (IS atau ISIS).

Salah satu pejabat AS mengatakan ledakan itu terjadi beberapa ratus meter dari pangkalan tempat pasukan khusus AS berada dan kepercayaan awalnya adalah Turki bertanggung jawab karena artileri Turki diarahkan ke arah umum pos terdepan AS.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan telah mengambil semua langkah untuk memastikan bahwa tidak ada pangkalan AS yang rusak menanggapi gangguan ledakan yang berasal dari pangkalan AS di dekat kota Kobane Suriah.

"Penembakan dihentikan sebagai akibat dari masalah yang disampaikan kepada kami oleh AS," kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/10/2019).

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan tidak ada tembakan di pos pengamatan AS.

"Tidak ada penembakan di pos pengamatan A.S.," katanya, menambahkan bahwa pihaknya menembak sebagai tanggapan terhadap serangan terhadap pos-pos militernya di selatan kota Suruc, di seberang perbatasan dari Kobane.

Sebelumnya Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan kepada wartawan di Pentagon bahwa Turki telah diberitahu tentang posisi AS di Suriah, begitu detail hingga ke koordinat grid.

Pejabat tinggi Pentagon menekankan perlunya Turki untuk menghindari melakukan sesuatu yang membahayakan pasukan AS di dalam wilayah Suriah, yang jumlahnya sekitar 1.000 sebelum serangan. Meskipun pasukan AS tidak berniat menembaki Turki, sekutu NATO, Pentagon mencatat bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri.

“Semua orang menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah militer Amerika Serikat. Kami mempertahankan hak untuk membela diri,” tegas Milley.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7766 seconds (0.1#10.140)