Olok-olok Pemilu AS, Sambil Bercanda Putin Bilang Rusia Akan Ikut Campur

Kamis, 03 Oktober 2019 - 13:09 WIB
Olok-olok Pemilu AS, Sambil Bercanda Putin Bilang Rusia Akan Ikut Campur
Olok-olok Pemilu AS, Sambil Bercanda Putin Bilang Rusia Akan Ikut Campur
A A A
MOSKOW - Pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada 2020 esok menjadi bahan olok-olok Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menjadikan tudingan campur tangan Rusia dalam pemilu AS yang lalu sebagai bahan candaannya.

Hal itu terjadi saat seorang wartawan NBC menanyakan apa yang menjadi pusat perhatian Rusia pada pemilu AS tahun depan dalam panel Pekan Energi Rusia.

"Apakah Rusia sebagaimana dugaan (jaksa khusus) Robert Mueller berusaha mempengaruhi (hasil) pemilu 2020 di AS?" tanya Keir Simmons dari NBC yang menjadi moderator dalam pertemuan panel itu.

"Saya akan memberitahu Anda secara rahasia: Ya, kami pasti akan melakukan ini ... untuk membuat Anda semua tertawa terbahak-bahak di sana," jawab Putin sambil berbisik dan menutupi mikrofon dengan tangannya.

"Tapi jangan beri tahu siapa pun, oke?" imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (3/10/2019).

Sontak saja jawaban Putin disambut gelak tawa para tamu yang menghadiri forum dan bertepuk tangan.

Berkata dengan nada lebih serius, Putin mengatakan bahwa Moskow sendiri punya banyak masalah dan tengah bekerja untuk memecahkanya.

"Dan ini adalah tujuan utama kami," tegas Putin.

Dalam kesempatan itu, Putin juga menyinggung skandal pembicaraan telepon Presiden AS Donald Trump dengan mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky. Skandal ini telah menempatkan Trump dalam risiko pemakzulan.

Ia lantas merujuk pada pembicaraan dengan Trump yang ia katakan tidak ada yang memberatkan.

“Kehidupan saya sebelumnya (sebelum masa kepresidenan) membuat saya terbiasa berpikir bahwa panggilan telepon apa pun dapat dipublikasikan dan saya selalu menyadari hal ini," jelas Putin.

Pemimpin Rusia itu mengingatkan bahwa Moskow tidak keberatan ketika ada seruan untuk merilis transkrip pertemuannya dengan Trump di Helsinki tahun lalu, tetapi itu adalah keputusan pemerintah AS untuk merahasiakannya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7058 seconds (0.1#10.140)